Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gotong Royong Menanggulangi Karhutla

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Kamis, 26 September 2019, 06:40 WIB
Gotong Royong Menanggulangi Karhutla
KEBAKARAN hutan dan lahan sampai menimbulkan gangguan pernafasan bagi masyarakat bukan cuma negeri sendiri namun juga negeri tetangga jelas memprihatinkan. Apalagi jika rutin terjadi secara berkala sampai melahirkan akronim baru yaitu Karhutla. Jelas pasti ada yang keliru sehingga terjadii malapetaka Karhutla skala besar plus berlarut-larut!
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Maka Pusat Studi Kelirumologi (PSK) menjalin kerja sama dengan para pimpinan perusahaan, LSM, ilmuwan, cendekiawan dan pemerintah terkait Karhutla untuk duduk bersama bukan demi mencari SIAPA, namun APA yang keliru dan bagaimana cara mengoreksi kekeliruan tersebut.

Apa yang dilakukan PSK selaras makna adiluhur sila ke empat Pancasila yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Tabayyun


Setelah cukup lama intensif berdebat, berdiskusi, bertukar-pikiran, bermusyawarah  maka tercapai suatu kemufakatan kelirumologis bahwa pada hakikatnya perilaku saling menuding, saling menuduh, saling menyalahkan, apalagi saling memfitnah adalah keliru maka sama sekali bukan merupakan solusi untuk menanggulangi Karhutla.

Ibarat seorang pasien datang ke rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya maka cara menyembuhkan penyakit bukan dengan menyalahkan sang pasien dan/atau sang perawat dan/atau sang dokter dan/atau sang obat dan/atau sang rumah sakit dan/atau keluarga sang pasien dan/atau siapa pun.

Tindakan yang lebih tidak keliru alias lebih benar adalah tabayyun melakukan diagnosa demi mengetahui jenis penyakit yang diderita sang pasien demi menemukan cara terapi yang tepat dan benar demi kembali menyehatkan sang pasien.
 
Musyawarah Mufakat

Dalam menghadapi malapetaka Karhutla sebaiknya jangan menyalahkan perusahaan atau masyarakat adat atau LSM atau pemerintah atau siapa pun juga namun lebih bijak, positif dan konstruktif apabila segenap pihak yang terlibat alias yang keren disebut stakeholders duduk bersama untuk tabayyun bermusyawarah-mufakat mencari cara terbaik untuk memadamkan Karhutla yang telah terlanjur terjadi. 

Dari sekian banyak kesimpulan dari hasil pembahasan PSK adalah diperlukannya revisi UU 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Khususnya terhadap Pasal 69 ayat 2 yang berbunyi “ketentuan  melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh kearifan lokal di daerah masing-masing“.

Dalam penjelasan mengenai Pasal 69 Ayat 2 berbunyi “kearifan lokal yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah melakukan pembakaran lahan dengan luas lahan maksimal 2 hektar per kepala keluarga untuk ditanami tanaman jenis varietas lokal dan dikelilingi oleh selat bakar sebagai pencegah penjalaran api ke wilayah sekelilingnya”. Selama pasal ini belum ditinjau kembali demi penyempurnaan peraturan pembukaan lahan, dikhawatirkan Karhutla akan tetap rawan terjadi.

Badan Penanggulangan Karhutla


Rumah sakit membutuhkan tim dokter yang sepenuhnya bertanggung jawab atas upaya penyembuhan penyakit yang sudah terlanjur diderita pasien mau pun upaya pencegahan penyakit yang belum terlanjur diderita pasien. Maka penanggulangan Karhutla membutuhkan Badan Penanggulangan Karhutla yang sepenuhnya bertanggung jawab atas tata laksana upaya terpadu secara paripurna menanggulangi Karhutla.

Setiap kali Karhutla terjadi maka tidak perlu lagi ada kemelut saling menyalahkan sebab Karhutla sudah menjadi tanggung-jawab penuh Badan Penanggulangan Karhutla. Setiap kali warga luar negeri mengeluh, langsung Badan Penanggulangan Karhutla memohon maaf sambil benar-benar gigih berupaya memadamkan kobaran api Karhutla.

Marilah kita bersama memanjatkan doa permohonan kepada Yang Maha Kuasa berkenan menganugrahkan kekuatan lahir-batin bagi bangsa Indonesia untuk bukan saling menyalahkan namun saling bersama, bahu-membahu, bersatu-padu berjuang secara terpadu gotong royong mencegah Karhutla jangan sampai terjadi serta memadamkan Karhutla yang sudah terlanjur terjadi. AMIN rmol news logo article

Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA