Morgan Stanley
warned that, if trade tensions escalate further, the world will enter into a global recession in three quarters.Menurut International Monetary Fund (IMF), Trade War menurunkan pertumbuhan ekonomi Amerika di kisaran 0.3-0.6 percentage point. China mengalami kemunduran 0.5-1.5 percentage points.
Uncertainty, seputar Brexit dan Inggris merusak investment dan GDP growth. IMF, OECD dan World Bank memberi
warning bila Inggris keluar tanpa deal akan memukul global growth.
Berbagai problem di Argentina, Iran, South Africa, Turkey dan Venezuela plus Perang Dagang antara Korea vs Jepang menambah suram masa depan dunia.
Ekonomi Indonesia pasti turun. Siapa pun presidennya. Menghadapi situasi resesi dunia seperti ini, tidak heran bila pemerintah menerapkan
iron fist.
Sinyal itu bisa dilihat dari disahkannya RUU Makar dan Penghinaan terhadap presiden. Langkah keras akan diimplementasi. Supaya resesi ekonomi dunia tidak nge-crash. Pemerintah bisa soft landing tanpa adanya run amock di tengah jalan.
Karena itu setiap potensi harus disapu bersih. Sehingga virus tidak membesar. Isolasi para ektrimis dan pengacau.
Implementasi
iron fist berlebihan akan membahayakan rezim. Kebutuhan atmosfir kondusif bagi jalannya pemerintahan harus memperhatikan rasa keadilan dan proporsional.
Jauhi kriminalisasi, tindak tegas para penghasut, rakyat pasti mengerti.
Penulis adalah anggota Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak).
BERITA TERKAIT: