Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Darmayanti Lubis: Keterwakilan Perempuan Di Parlemen Penting

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 27 Maret 2019, 22:22 WIB
Darmayanti Lubis: Keterwakilan Perempuan Di Parlemen Penting
Darmayanti Lubis/Net
rmol news logo Permasalahan perempuan dan anak akan banyak yang tidak teratasi, jika tidak ada kehadiran perempuan sebagai penentu kebijakan.

Begitu kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Darmayanti Lubis dalam diskusi bertajuk “Peran Politik Perempuan dalam Pemberitaan Media”, di Hotel Le Polonia dan Convention Center, Medan (27/3).

“Untuk itu, keterwakilan perempuan di parlemen sangat penting guna mengatasi segala permasalahan perempuan,” kata Darmayanti.

Menurutnya,, masih banyak permasalahan perempuan dan anak yang tidak selesai, khususnya di Sumatera Utara. Di antaranya kematian ibu dan anak, angka stunting yang tinggi, persoalan tingkat pendidikan.

 â€œJadi masih banyak sekali permasalahan kita sebenarnya,” kata Senator asal Sumatera Utara.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengharapkan peran media untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen.

Menurutnya, keterwakilan perempuan di parlemen masih sangat rendah, terutama di Sumatera Utara. Padahal UU sudah mengamanatkan keterwakilan perempuan harus mencapai kuota 30 persen.

“Ini perlu mendapat perhatian khusus melalui media sehingga dapat menumbuhkan kesadaran perempuan dan peluang sesuai dengan potensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif,” katanya.

Di Sumatera Utara, sambung Ijeck, terdata dari 100 anggota DPRD, terdapat 15 anggota perempuan, sedangkan dari keseluruhan 33 kabupaten/kota, bahkan masih ada yang sama sekali daerah yang tidak memiliki anggota DPRD perempuan.

“Hanya Labuhanbatu yang memenuhi kuota 30 persen,” ujarnya.

Terkait hal ini, Wagub Sumut meminta dukungan kaum laki-laki. Menurutnya, kesetaraan gender tidak didapatkan hanya dari upaya perempuan saja.

 â€œIni juga merupakan komitmen pemerintah yang memposisikan laki-laki agar lebih peduli pada kesetaraan gender sehingga nantinya laki-laki dan perempuan bersama-sama menjadi subjek pembangunan,” tuturnya.

Mengenai peran media menyuarakan kesetaraan gender dan isu perempuan, pengamat media J. Anto mengatakan apresiasi isu perempuan di media- media Indonesia, khususnya Sumut masih sangatlah rendah. J Anto mencontohkan mengapa banyak rubrik perempuan hanya ada pada hari tertentu saja.

“Misalnya rubrik perempuan di koran rata-rata ada di hari Minggu, hari Minggu diasumsikan sebagai hari keluarga hari orang bersantai, itu juga satu konstruksi yang sebenarnya memperkuat konstruksi patriarki,” kata J Anto.

Dalam kegiatan diskusi kerjasama DPD RI dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut tersebut turut diluncurkan buku “Darmayanti Lubis: Perempuan Tangguh, Pembela Kaum Perempuan dan Anak” yang ditulis oleh Helmi Hidayat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA