Demikian disampaikan Sekretaris
Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi dalam keterannya kepada
redaksi, Selasa (19/2).
"Mudah-mudahan bangunan yang sudah kita
letakkan, bisa kita lanjutkan dan bisa kita kuatkan untuk segera
menjadikan kawasan perdesaan sebagai pilar utama dalam mendukung
perekonomian perdesaan," ujarnya.
Menurut Anwar, aneka program
yang dijalankan untuk desa harus memiliki spirit mengoptimalkan potensi
kerjasama antar desa. Sehingga kerjasama antar desa tersebut, lanjutnya,
akan dapat mempercepat dalam mewujudkan pembangunan perdesaan.
"Kita
dalam menawarkan program pun juga harus melihat potensi masing-masing
desa itu sendiri. Kawasan desa itu bisa terdiri dari dua, tiga atau
lebih desa, yang bagaimana agar kawasan tersebut busa tumbuh dan
berkembang," ujarnya.
Kata Anwar, terdapat banyak cara yang dapat
dilakukan dalam mengoptimalkan pengembangan kawasan perdesaan, seperti
halnya Program Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Bersama.
Pengembangan ekonomi dengan
pendekatan kawasan seperti ini, kata Anwar, akan lebih efektif dalam
mempercepat pertumbuhan ekonomi desa.
"Bagaimana agar melalui
kawasan perdesaan ini bisa kita buat pusat-pusat ekonomi baru. Bicara
kelembagaan ekonomi, kita buat pendekatan kawasan. Kalau di desa itu ada
BUMDes, kalau di kawasabln kita bikin BUMDes Bersama," ujarnya.
Terkait
sosialisasi program kawasan perdesaan tersebut Anwar mengatakan, agar
juga dimanfaatkan untuk menggali potensi-potensi yang dapat dikembangkan
di kawasan perdesaan.
Dirinya berharap, sosialisasi tersebut
dapat segera ditindaklanjuti dengan turut melibatkan berbagai
stakeholder baik dari pemerintahan pusat, daerah, perguruan tinggi
maupun swasta.
"Kalau kita membangun kawasan perdesaan, artinya
kita juga sedang mendorong percepatan pembangunan desa. Dengan adanya
sosialisasi seperti ini, kita bisa menggali potensi untuk mengembangkan
kawasan perdesaan. Karena kita tidak bisa menjangku semuanya terkait
limitasi," ujarnya.
[dzk]
BERITA TERKAIT: