Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Elang Versus Naga Berebut Tahta Ruang Maya

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Kamis, 17 Januari 2019, 07:16 WIB
Elang Versus Naga Berebut Tahta Ruang Maya
Jaya Suprana/Net
PADA hakikatnya perjalanan perjuangan Republik Rakyat China untuk bertahta di singgasana ruang maya marcapada sarat kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah akibat terkendala sistem top-down yang sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah terhadap pengembangan artificial intelligence, quantum computing, robotik serta lain-lain proyek teknologi ambisius mau pun persaingan ketat melawan dominasi Amerika Serikat.

Kendala

Ketika mengglobal, perusahaan-perusahaan teknologi RRChina terpaksa harus menghadapi kendala-kendala ekonomis dan politis.

Secara internal, warga RRChina makin menuntut kehadiran perusahaan-perusahaan siber swasta ketimbang BUMN.

Sementara secara eksternal, Amerika Serikat meningkatkan enerji diplomasi digital serta ekonomi Amerika Serikat lebih dinamis kreatif dan inovatif dalam menyelaraskan diri dengan gejolak tuntutan teknologi termutakhir.

Dan jangan lupa kenyataan bahwa sebenarnya memang bukan RRChina namun adalah Amerika Serikat yang pertama kali menghadirkan teknologi internet berasal dari sebuah program kecil Pentagon ke permukaan panggung dunia yang kini menjalin telekomunikasi lebih dari separuh populasi planet bumi dengan puluhan milliard peralatan daring.

Cyberspace

Sejak mulai bertahta di singgasana kekuasaan tertinggi RRChina pada tahun 2012, secara visioner Xi Yinping sudah menegaskan bahwa ruang maya merupakan pemeran utama dalam perjuangan membentuk masa depan RRChina.

Setelah beberapa tahun menerapkan kebijakan siber, Xi memimpin sebuah badan ketahanan dan kedaulatan ruang maya negerinya demi menjabarkan kebijakan dari atas ke bawah melalui sebuah lembaga baru yang disebut sebagai Cyberspace Administation of China  yang bertugas mengawasi, mengawal serta mengendalikan konten daring, memperkuat benteng cybersecurity dan mengembangkan ekonomi digital.

Kedaulatan

Keadikuasaan siber  merupakan intersection antara empat nasional prioritas RRChina yaitu jaminan kehadiran internet yang harmonis dengan kebijakan pemerintah, kemandirian agar lepas dari ketergantungan suplai bahan produk digital dari luar negeri, ketahanan terhadap cyberattacks, serta kedaulatan siber RRChina yang frontal bertabrakan dengan kehendak kebijakan global siber  Amerika Serikat.

Penulis adalah pembelajar geoteknopolitik

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA