Imam Al-gazali yang bernama lengkap MuÂhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali lahir pada tahun 450H/1058Mdi Thus, Khurasan, Iran. Ia seorang ulama, ahli fikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Beliau pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah NizhamiÂyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada tahun 505H/ 1111M. Imam Al-Gazali menulis banyak buku, yang paling popular kitab Ihya' 'Ulum al-Din, 4 jilid dan salahsatu di antaranya ialah Kimiya al- Sa’adah. Buku terakhir ini merupakan pengemÂbangan konsep Alkimia Jabir ibn Hayyan menÂjadi lebih mendalam. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam beberapa versi. Satu versi menerjemahkannya dengan "Kimia Kebahagiaan" dan yang lainnya menerjemahÂkan "Kimia Hati" dan "Kimia Rohani". Buku ini tipis tetapi memberikan inspirasi bagi setiap orang untuk melakukan transformasi spiritual. Inti buku ini ialah bagaimana mengubah jiwa yang rendah, gelap, dan buruk menjadi jiwa yang bersih, suci, dan agung.
Al-Gazali menulis buku Kimiya al-Sa’adah kelihatannya diinspirasi oleh karya-karya Jabir ibn Hayyan yang dikenal sebagai bapak Alkimia dan Kimia. Menurut pandangan Imam Al-GazaÂli, kalau dalam ilmu kimia memerlukan peroses tertentu untuk mengubah suatu substansi yang rendah menjadi substansi lebih mulia (emas) dan mungkin membutuhkan laboratorium khusus untuk itu, maka demikian pula halnya jiwa, memerlukan penempaan berupa zuhud, mujahadah, dan riyadhah.
Zuhud diartikan sebagai upaya untuk memiÂliki diri sendiri sehingga tidak gampang didikte oleh dunia, seperti harta, tahta, status, dan nafÂsu kebinatangan. Orang yang menjalani prakÂtek zuhud (zahid) tidak mesti harus menjauhi dunia apalagi membencinya. Akan tetapi fakÂtor dunia bukan lagi menjadi referensi utama di dalam menentukan langkah di dalam menÂjalani kehidupan. Ia begitu tulus, ikhlas, pasÂrah (tawakkal), sabar, dan istiqamah menemÂpuh kehidupan. Mujahadah ialah melakukan kesungguhan hati, pikiran, dan badan di dalam upaya mendekatkan diri sedekat-dekatnya keÂpada Allah Swt.