Kearifan LokalPerisai dibuat dengan bahan kayu terpilih, lazimnya kayu ulin atau kayu liat yang dihiasi warna dan ukiran etnik yang mengandung nilai mistik untuk menggelorakan semangat.
Di luar fungsi sebagai alat perang, perisai masyarakat Dayak Kayak juga memiliki nilai kearifan lokal yang melambangkan jalinan hubungan harmonis antara manusia dan alam yang wajib senantiasa dijaga secara turun temurun sepanjang masa.
Selain sebagai identitas suku Dayak, perisai juga menjadi simbol sosial yang terlukis sebagai motif ukiran yang terdapat pada setiap perisai.
Rekor DuniaPada tanggal 18 Oktober 2018 di Malinau, Museum Rekor Dunia Indonesia menganugerahkan piagam penghargaan Rekor Dunia MURI kepada Lembaga Adat Dayak Kayan yang dalam rangka penyelenggaraan Festival Budaya Irau Malinau 2018 telah nyata berkarsa dan berkarya mempersembahkan pergelaran Adat Kayan dan sebuah perisai berukuran 11,25 meter yang tercatat sebagai Perisai Terpanjang di dunia di dalam buku Rekor Dunia MURI.
Insya Allah, perisai masyarakat Dayak Kayan sebagai warisan kebudayaan Nusantara kemudian akan tercatat bersama batik, keris, angklung, noken dan lain-lain sebagai warisan kebudayaan dunia di lembaga kebudayaan Persatuan Bangsa Bangsa, UNESCO.
[***]Penulis adalah pembelajar kebudayaan Nusantara