"Tadi malam ada seorang kepala daerah yang menelepon saya. Katanya, dia diberitahu oleh Polda Sumut bahwa dalang demo mahasiswa kemarin di Medan adalah saya. Saya luar biasa terkejut," kata politisi PAN itu lewat akun Facebook, Jumat (21/9).
Saleh mengaku, sejak awal pekan, dia sangat sibuk dengan kegiatan di daerah pemilihan (Dapil) Sumut II. Sehingga tidak pernah berkomunikasi atau bertemu dengan kelompok masiswa.
"Selama lima hari terakhir ini saya sangat sibuk di dapil mulai dari Labuhanbatu Raya hingga ke Tabagsel. Pagi ini, misalnya saya akan bersama masyarakat Huragi, Palas. Saya tidak sempat ngurusin demo. Lagian, saya juga tidak pernah bertemu adik-adik mahasiswa," ujar mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu.
Dia pun meminta kepada pihak kepolisian untuk menggali informasi siapa sebenarnya otak aksi yang berujung bentrok itu.
"Saya berharap agar aparat Polda Sumut lebih akurat mencari informasi. Jangan sampai informasi tidak jelas dijadikan sebagai rujukan," demikian Saleh.
Aksi dua kubu berbeda yaitu yang pro dan kontra Presiden Joko Widodo, memanas, terjadi saling dorong, saling lempar, di depan kantor DPRD Sumut pada Kamis kemarin.
Kedua massa bertemu saat menggelar unjuk rasa secara berbarengan. Keduanya adalah massa dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan serta Kelompok Masyarakat Pecinta NKRI.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: