Kepastian itu disampaikan General Manager Telkom Wilayah Telekomunikasi (Witel) Solo, Nanang Setyo Utomo, kepada wartawan, Jumat (26/4).
Untuk tahap awal, Kota Solo jadi pilot project. Telkom kerjasama dengan Pemkot Solo. Setelah itu dilanjutkan ke wilayah lain di Solo Raya.
Menurut Nanang, jaringan kabel bawah tanah (underground) dilakukan dengan mempertimbangkan estetika, agar di sepanjang jalan protokol terlihat lebih rapi.
Diakui, sejumlah titik di Kota Solo tampak tidak nyaman dipandang, karena kondisi jaringan yang tiangnya seperti rumpun bambu.
"Ini tiang apa hutan?" sergahnya, seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng.
Untuk itu Telkom berencana menurunkan kabel-kabel yang selama ini di atas. Selanjutnya ditanam di tanah.
Selain estetika, juga menjaga agar tetap aman, karena jaringan di atas rentan cuaca, termasuk pohon roboh dan angin kencang. Kabel bawah tanah relatif aman dari gangguan.
Sementara AVP External Communication Telkom, Sabri Rasyid, menambahkan, pihaknya mengajak awak media melihat langsung bagaimana Telkom Solo maintenance terhadap infrastruktur.
"Seperti pembenahan jaringan dan kabel-kabel. Ini (pemeliharaan) rutin dilakukan, demi pelayanan maksimal," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: