Demikian pesan yang disampaikan oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat membuka diskusi KAHMI di gedung MPR, Jakarta, Selasa (12/9).
"Negeri ini dilahirkan dari cendikiawan, para ulama dan kaum intelektual," ucap Zulhas biasa disapa.
Pria asal Lampung itu mengurai perjalanan bangsa dari era Boedi Oetomo tahun 1908, berdirinya Muhammadiyah tahun 1912, Serikat Islam hingga berdirinya Nahdlatul Ulama tahun 1926.
Kemudian pada tahun 1928, gagasan kebangsaan menjadi bangsa yang satu telah ditelurkan oleh para cendikiawan muda saat itu.
Berlanjut ke tahun 1945, Zulhas mengurai soal gagasan Bung Karno dalam 1 Juni di mana konsep negara demokrasi dan kemanusiaan yang adil beradab telah cetuskan di tahun tersebut.
"Kalau negara lain ini baru 25 tahun kemudian dibicarakan," imbuhnya.
Sehingga dalam menuju demokrasi yang beradab di tahun politik saat ini, para elemen bangsa harus banyak mengilhami perjalanan founding fathers.
"Kita sangat memahami bagaimana mengelola perbedaan. Kita lihat persahabatan Natsir dan IJ Kasimo meskipun keras beradu gagasan tapi bersahabat," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: