Perjuangan Peristiwa pergelaran akbar mahakarya kebudayaan Nusantara oleh Kemenhukham tersebut melanjutkan perjuangan menduniakan tari Poco-Poco yang telah dirintis oleh Dharma Wanita Kemenpora dan FOKBI bersama Museum Rekor Dunia Indonesia pada tahun 2016 untuk pertama kali semarak dan meriah merekor-duniakan Poco-Poco.
Maka tidak perlu diragukan lagi bahwa sebenarnya Poco-Poco memang benar-benar merupakan mahakarya kebudayaan Nusantara yang tiada duanya di marcapada.
Mengharukan
Mengharukan, bagaimana sejak dini hari 120.000 warga binaan LP di 52 LP dan Rutan bersiap-siaga demi ikut berperan serta dalam menciptakan rekor dunia Poco-Poco demi menjunjung tinggi harkat dan martabat mahakarya kebudayaan Nusantara. Maka piagam penghargaan rekor dunia MURI wajib dianugerahkan kepada keluarga besar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan HAM Republik Indonesia sebagai pemrakarsa penyelenggara pergelaran rekor dunia Poco-Poco dengan melibatkan 120.000 warga binaan LP di 522 Lapas dan Rutan sebagai suatu peristiwa akbar yang memiliki makna kebudayaan sekaligus kemanusiaan adiluhur.
Secara khusus, saya ucapkan terima kasih kepada Menhukham, Dr. Yasonna Laoly yang selalu peduli terhadap kemanusiaan!
Mahakarya Kebudayaan Secara pribadi sebagai seorang warga Indonesia yang cinta dan bangga atas Poco-Poco sebagai satu di antara sekian banyak mahakarya kebudayaan Nusantara, saya dengan penuh kerendahan hati memohon kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tanpa ragu lagi segera resmi mencantumkan tari Poco-Poco ke dalam daftar warisan mahakarya kebudayaan Nusantara untuk selanjutnya mencalonkan tari Poco-Poco ke UNESCO untuk menyusul tari Saman, Angklung, Batik, Keris, Noken diakui oleh lembaga kebudayaan PBB sebagai warisan mahakarya kebudayaan dunia kebanggaan bangsa Indonesia! MERDEKA
!
Penulis adalah warga Indonesia yang bangga atas mahakarya kebudayaan Indonesia