"Dalam teori yang saya tau bahwa anggaran pertahanan sebuah negara untuk maintenance saja itu antara 3 persen sampai 4 persen. Sedangkan kita, mencapai 1 persen saja sekarang itu sulit," ujar Nono Sampono di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5).
Penguatan anggaran pertahanan sendiri, kata dia, dibutuhkan demi menjaga eksistensi kedaulatan dan martabat negara serta sebagai posisi tawar diplomasi.
"Bagaimana dihormati negara lain kalau tidak memiliki kekuatan," katanya.
Menurutnya, pemerintah perlu memberikan perhatian yang seimbang antara pertahanan negara dengan kesejahteraan ekonomi. Sebab, kedua unsur tersebut sama-sama penting demi menjaga kepentingan negara di mata dunia.
"Security (pertahanan/ keamanan) dan prosperity (kesejahteraan ekonomi) itu dua-duanya harus berhimpitan, seperti dua sisi koin, satu sisi saja yang dikedepankan, maka jadinya tidak bernilai," pungkasnya.
[fiq]
BERITA TERKAIT: