Yaman Jamanow

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Rabu, 18 April 2018, 06:39 WIB
Yaman <i>Jamanow</i>
Jaya Suprana/RMOL
SEJAK mempelajari aneka ragam kebudayaan di planet bumi ini, saya ingin ke Yaman untuk mengunjungi kota Sana’a sebagai satu di antara kota tertua di planet bumi yang sampai jamanow masih dihuni dan Hadramaut sebagai kota nenek moyang mayoritas sahabat saya yang keturunan Arab di Indonesia. Namun keinginan saya sampai kini tak kunjung terwujud akibat pada tahun 2014 pecah Perang Saudara di Yaman.

HOUTHI

Dengan judul profokatif kontroversial “Arab Saudi dan UAE Menelan Yaman” majalah The Economist berkisah tentang bagaimana di masa kini Arab Saudi dan UAE lambat namun pasti menguasai tanah air udara Yaman. Setelah diusir dari ibukota Sana’a oleh kaum pemberontak Houthi ,  presiden Yaman, Abdu Rabbo Mansur Hadi memang sengaja mengundang pasukan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab masuk wilayah Yaman demi menumpas pemberontak Houthi. Kini kaum Houthi menguasai sekitar seperlima wilayah Yaman sementara sisanya de facto diduduki pasukan Saudi dan Emirat.

ARAB SAUDI
Tentara Arab Saudi bermabes di Bandara Ghayda, yang mereka rebut dari kaum pemberontak Houthi pada bulan November 2017, serta mempersenjatai suku Sheikh di Yaman Timur dan Selatan demi memblokir pengiriman senjata dari Iran lewat pelabuhan. Di Seiyun,  militer Arab Saudi melatih para serdadu yang setia kepada Presiden Hadi. Mereka juga bekerja sama erat dengan Wakil Presiden Ali Mohsen dan sekutunya di Walimatul Ursy  untuk membangun kembali angkatan bersenjata Yaman yang sempat dikocar-karikan laskar pemberontak Houthi ketika mereka merebut ibukota Sana'a.

UNI EMIRAT ARAB
UEA malah lebih aktif. Awal tahun 2018 Bulan Sabit Merah Emirat meluncurkan misi kemanusiaan skala besar di Ghayda yang pada bulan Agustus 2017 berhasil diambil alih tentara Emirat . UEA telah menguasai jalur pelabuhan di Yaman seperti Mukalla, Aden , Mokha serta gas-pencairan tanaman, Balhaf dan terminal ekspor minyak, al-Shihr. Pulau Socotra di Laut Arab menjadi basis transit militer Emirat. Di dua kamp militer di wilayah Hadramaut, UEA melatih 25.000 pejuang Yaman . Bahkan UEA di samping membangun rumah sakit juga pembangkit listrik baru di Yaman.

MENGUNTUNGKAN
Terkesan bahwa kehadiran Arab Saudi dan UEA disambut positif oleh sebagian masyarakat Yaman yang anti Houthi. Penduduk  Seiyun mengelu-elu laskar kontra-terorisme yang baru dilatih oleh Arab Saudi, sebagai benteng pertahanan terhadap al-Qaeda. Bahkan seorang pejabat tinggi di Hadramaut, Abedelhadi Tamimi lantang menegaskan kepada reporter The Economist  "Lupakan segenap pengertian ketinggalan zaman seperti kedaulatan atau kemerdekaan ! Yang penting kini kita semua bisa mengeruk keuntungan sebesar mungkin dari hadirnya Arab Saudi dan UAE di Yaman! [***]

Penulis adalah pembelajar peta geopolitik dunia jamanow


< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA