Opini Jaya Suprana: Nikosia

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Sabtu, 14 April 2018, 07:24 WIB
Opini Jaya Suprana: Nikosia
Jaya Suprana/Net
SETELAH tembok Berlin runtuh dan Berlin kembali menjadi satu untuk kembali menjadi ibukota Jerman, saya menduga sudah tidak ada lagi ibukota di planet bumi yang terpecah belah menjadi dua.

Ternyata dugaan saya keliru. Ternyata masih ada sebuah ibukota masih terpecah belah menjadi dua yaitu Nikosia yang terletak di pulau Siprus.

GARIS HIJAU

Nikosia alias dalam bahasa Turki disebut Lefkosia adalah ibukota Republik Siprus yang sejak 1960 didirikan oleh masyarakat etnis Yunani dan Turki di pulau Siprus sebagai negara anggota Europa Union yang secara geografis terletak paling selatan.

Akibat konflik kekerasan antara etnis Yunani dengan Turki disusul intervensi militer Yunani dan Turki, kota Nikosia dibelah dua dengan Garis Hijau sesuai dengan warna tinta yang digunakan petugas PBB untuk menarik garis pemisah pada peta kota Nikosia.

Masyarakat etnis Turki bermukim di bagian utara Lefkosia sementara masyarakat Yunani di selatan Nikosia.

KUDETA


Pada tanggal 15 Juli 1974 terjadi percobaan kudeta oleh pemerintah junta militer Yunani untuk menyatukan pulau Siprus dengan Yunani. Kudeta Yunani mengusir Presiden Makarios III dari Nikosia diganti kepala negara Siprus pilihan Yunani.

20 Juli 1974 dan 14 Agustus 1974 pasukan Turki menyerbu masuk pulau Siprus bahkan menguasi 37 persen wilayah utara Siprus termasuk kawasan utara kota Nikosia. Campur tangan militer Yunani dan Turki mewariskan masalah pengungsi di pulau Siprus.

Pada 13 Februari 1975 masyarakat etnis Turki di Siprus memproklamirkan Negara Federasi Siprus Turki di daerah yang diduduki oleh pasukan Turki kemudian pada 15 November 1983 memproklamasikan kemerdekaan mereka sebagai Republik Turki Siprus Utara.

KEMAKMURAN

23 April 2003, Garis Hijau di kawasan Ledra Palace di tengah kota Nikosia untuk pertama kali dibuka sejak 1974 sebagai penyeberangan masyarakat Turki dari utara dan Yunani dari selatan Nikosia disusul penyeberangan di persimpangan Ayios Dometios dan jalan Ledra pada 3 April 2008.

Sejak 30 Oktober 2016 pemerintah Republik Turki Siprus Utara menetapkan Nikosia bagian utara untuk mengikuti waktu Turki maka Nikosia merupakan satu-satunya ibukota yang memiliki dua zona waktu.

Selain fungsi legislatif, eksekutif dan administratif, Nikosia juga mengukuhkan diri sebagai pusat keuangan, bisnis dan pariwisata.

Juga menarik bahwa meski pada kenyataan terpecah belah akibat kemelut politik namun pembangunan kemakmuran Nikosia tidak terbengkalai sehingga pada tahun 2015 Nikosia berada pada urutan ke 6 sebagai kota terkaya di dunia dalam daya beli per kapita. [***]

Penulis adalah pembelajar geopolitik dunia masa kini

< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA