ARTIKEL JAYA SUPRANA

Kodam Cenderawasih Dan Kodam Kasuari

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Minggu, 22 Oktober 2017, 13:16 WIB
Kodam Cenderawasih Dan Kodam Kasuari
Kodam Cenderawasih
DALAM kunjungan ke Jayapura untuk menganugerahkan penghargaan MURI atas pembentangan banner 72 tahun TNI di puncak Carstenz kepada Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Mayjen George Elnadus Supit, saya memperoleh pembelajaran mengenai peran TNI dalam pembangunan Papua.

Ternyata TNI bukan hanya ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur serta pertanian di Papua sesuai instruksi Presiden Jokowi namun juga dalam pembinaan sumber daya manusia terutama bagi masyarakat pribumi di kawasan pedalaman.

Berbagai suka duka dikisahkan oleh Pangdam Cenderawasih secara sangat mengesankan bahwa TNI benar-benar berupaya memanunggalkan diri dengan rakyat selaras warisan wejangan Panglima Besar Soedirman yang diangkat menjadi slogan Dirgahayu 72 Tahun TNI "Bersama Rakyat, TNI Kuat".

Cenderawasih


Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih merupakan kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Papua. Pangdam Cenderawasih yang sekarang adalah Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit, ia menggantikan Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian.

Sebelumnya Sejak tahun 1963 hingga 1999, bernama Kodam XVII/Cenderawasih. Namun ketika dilakukan penggabungan  Kodam XVII/Cenderawasih dengan Kodam XVI/Pattimura, Ambon, kedua kodam berubah nama menjadi Kodam XVII/Trikora yang wilayahnya meliputi Provinsi Irian Jaya (ketika itu) dan Maluku.

Pada tahun 1999, Kodam XVI/Pattimura kembali terbentuk di Ambon sementara Kodam di Irian Jaya tetap bernama Kodam XVII/Trikora. Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-62 TNI, Komando Daerah Militer (Kodam) XVII Trikora, Papua kembali bernama Kodam XVII Cenderawasih.

Warga Pribumi

Dalam kesempatan kunjungan ke Jayapura itu pula, saya sempat berjumpa dan berbincang dengan Kasdam XVII Cendrawasih, Brigadir Jenderal TNI Herman Asaribab yang merupakan seorang warga pribumi Papua.

Kasdam TNI kelahiran Biak itu berkisah mengenai makin besarnya jumlah warga pribumi Papua di dalam laskar TNI. Dengan kuota 70 persen, direkrut putera-puteri terbaik Papua untuk bergabung dengan TNI di wilayah Daerah Militer XVII Cenderawasih.

Di masa kini Herman Asaribab dengan pangkat Brigadir Jenderal diangkat menjadi Kasdam XVII Cenderawasih, sementara sesama pribumi kelahiran Papua lainnya, Mayor Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau diangkat menjadi Panglima pertama di Daerah Militer XVIII, Kasuari yang merupakan  Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Papua Barat pemekaran dari Kodam XVII/Cendrawasih yang berada di Jayapura.

Kasuari

Pemekaran wilayah dan kompleksnya problematika gangguan keamanan di Papua membuat TNI AD merasa perlu membentuk organisasi baru di Kota Manokwari. Kodam baru diberi nama Kodam XVIII/Kasuari bermarkas di Kampung Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kota Manokwari, Papua Barat.    

Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau merupakan warga pribumi Papua pertama yang menyandang dua bintang  TNI. Brigjen Herman Asaribab dan Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau merupakan bukti bahwa warga pribumi Papua makin berperan di dalam jajaran para jenderal Tentara Nasional Indonesia.

Dalam perbincangan mengenai makin besarnya peran warga Papua dalam TNI, kerap kali digunakan kata “pribumi” sebagai sebuah istilah identitas tanpa sedikit pun terasa kesan negatif apalagi SARA yang kerap ditempelkan pada kata "pribumi" yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pada hakikatnya sekadar merupakan sebuah kata benda bermakna "penghuni asli yang berasal dari tempat yang bersangkutan". Istilah "pribumi" digunakan justru untuk menghormati para warga pribumi Papua. [***]

Penulis adalah pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia

< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA