Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lebaran

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-sulton-fatoni-5'>MUHAMMAD SULTON FATONI</a>
OLEH: MUHAMMAD SULTON FATONI
  • Selasa, 20 Juni 2017, 19:52 WIB
<i>Lebaran</i>
BULAN Ramadhan mempunyai rentetan ibadah yang panjang. Sebelum memasuki bulan Ramadhan hingga pasca Ramadhan sudah padat dengan ritual yang berkaitan dengan Ramadhan.

Di samping menunaikan zakat fitrah, takbiran, salat Idul Fitri, Kupatan, juga ada tradisi ibadah di Indonesia yang disebut Lebaran.

Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai "lebaran" sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Menurut saya, makna tersebut perlu ditambahi "...serta setelah zakat fitrah dan Salat Idul Fitri." Sebab lebaran itu puncak dari rangkaian tiga ibadah tersebut.

Lebaran bermakna hari raya (yawmul 'ied) menurut seorang ulama adalah kebahagian yang terasakan kembali. Rasa syukur kepada Allah atas kemenangan seorang muslim yang telah mengendalikan hawa nafsu keburukan selama bulan Ramadhan dan telah berzakat fitrah. Lebaran yang jatuh pada tanggal satu Syawal disimbolkan dengan memakai baju yang bagus saat salat Idul Fitri.

Setiap muslim sangat senang jika Lebaran tiba. Mereka secara demonstratif bersuka cita dengan mengenakan pakaian dan asesorisnya yang paling indah dan paling bagus. Dalam kitab Hasyiatus Sindy alan Nasa'i diterangkan bahwa memperindah penampilan di hari Lebaran itu tradisi masyarakat yang tidak ditolak oleh Nabi Muhammad saw (lam yunkirhan naby) sehingga hal itu saat ini dikenal sebagai kesunnahan.

Waktu Lebaran biasanya diisi dengan silaturahmi, saling berkunjung antarsaudara, teman juga tetangga. Jalinan persaudaraan pun menjadi terjaga. Begitu juga komunikasi sosial dengan tetagga dan teman. Bahkan pada saat silaturahmi sering hadir teman baru sehingga pergaulan menjadi lebih luas dan kesempatan berinteraksi sosial makin terbuka. Rasulullah saw. bersabda, "barang siapa memutus silaturahmi maka dia telah menyiapkan tempat duduknya di neraka."

Saat Lebaran juga diisi dengan saling berbagi rejeki, seperti makan minum bersama. Setiap rumah tangga melengkapi diri dengan hidangan baik berupa makanan ringan sejenis kue toples maupun makanan berat seperti nasi. Menu khusus biasanya Ketupat, Lontong, Opor Ayam, Jajanan Lepet dan lainnya. Hidangan makanan itu dimakan bersama dengan para tamu yang hadir berkunjung. Inilah kebersamaan di saat Lebaran.

Bagi masyarakat desa tentu beberapa hari sebelumnya mengambil janur kuning di ujung pohon kelapa. Mereka membentuknya menjadi anyaman ketupat. Sedangkan masyarakat kota banyak yang memilih jalur pintas yaitu membeli anyaman ketupat yang siap pakai. Bahkan sudah banyak juga yang langsung membeli ketupat yang siap saji.

Khusus soal ketupat (jawa:kupat) budayawan Agus Sunyoto mengatakan ketupat atau kupat itu simbol kesempurnaan (kafah) seorang muslim yang menyempurnakan Lebarannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Rasulullah bersabda, "barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu berlanjut dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti telah berpuasa selama setahun penuh."

Pada hari ketujuh bulan Syawal, masyarakat muslim menutup dengan Lebaran Ketupat. Inilah pernak pernik ibadah lebaran muslim Nusantara. Selamat berpuasa.

Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA