Melebur dengan alam, menyegarkannya, dan memuai menembus langit makrifat
Kita pun menyatu dengan Tuhan, menguapi ulu jiwa dengan sembahyang, karena hati yang kering merapuhkan langkah; mudah roboh diterjang angin tekanan dan cobaan
Sapalah pagi dengan senyuman
Kemurungan mengurung jiwa dalam selimut kemelut; tak kuasa melihat pijar sinar harapan
Mulailah hari dengan nyanyian
Keluhan dan cacian mengasapi langit jiwa dengan kabut kecemasan dan permusuhan; tak sepertu burung yang merayakan sinar mentari dengan kicau keriangan
Melangkahlah dengan rendah hati seraya penuh pengharapan
Keangkuhan menyempitkan horison penglihatan
Pesimisme melemahkan daya juang
Tanpa optmisme, hari-hari kita lalui tanpa dapat dimenangkan
Yudi Latif
Jakarta, 3 April 2017
BERITA TERKAIT: