Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Donald Trump Rekrut Empat Personal Anti-Islam

*)Fenomena Rasialisme Bangkit?

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/derek-manangka-5'>DEREK MANANGKA</a>
OLEH: DEREK MANANGKA
  • Senin, 21 November 2016, 07:34 WIB
Donald Trump Rekrut Empat Personal Anti-Islam
Derek Manangka/Net
DUA bulan lagi Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-45. Maka semenjak itu, politik dunia mungkin akan mengalami perubahan secara signifikan.

Satu hal yang banyak ditunggu apakah Donald Trump bisa membasmi penyebaran ISIS (Islamic State in Iraq and Syria), kelompok yang kini membuat banyak orang resah di Timur Tengah dan menganggu rasa keamanan masyarakat internasional.

Selain janji memberantas ISIS, hal yang diantisipasi dari kepimimpinan pengusaha kasino dan real estate ini, apakah dia akan bersikap keras terhadap kaum imigran, hispanic dan pemeluk agama Islam - sesuai janjinya dalam kampanye?

Simpul-simpul yang ada menunjukkan agak sulit memegang apa yang dinyatakannya secara verbal.

Soalnya, tak lama setelah dia dinyatakan terpilih sebagai Presiden, pernyatan Trump yang bersikap "flip-flap" mulai muncul. Pagi ini tempe, sore harinya tahu. Dua-duanya menggunakan satu bahan yang sama: kedele.

Oleh sebab itu pertanyaan yang terus mengemuka, apakah Donald Trump akan tetap konsisten dengan jargonnya?

Misalnya janjinya untuk membangun tembok ribuan kilometer yang membatasi Amerika Serikat dan Meksiko. Hal mana telah menyebabkan kekhawatiran yang cukup luas di masyarakat dan pemerintah Meksiko.

Dari semua janjinya di kampanye, baru agenda mengusir imigran dari negara itu yang dipatrikannya kembali. Dan tidak tanggung-tanggung jumlah imigran yang akal diusirnya berjumlah 3 juta orang.

Jumlah ini, bagi Amerika yang berpenduduk 320 juta (tahun 2014), secara proporsional, relatif kecil. Rasionya tidak sampai 1 persen.

Tetapi tidak demikian bagi negara setara Lichtenstein, Monaco, Singapura, Latvia dan sejumlah negara pecahan Uni Sovyet dan bekas Yugoslavia. Jumlah 3 juta jiwa itu sudah cukup membentuk sebuah negara. Jadi cukup signifikan.

Kita di Indonesia juga belum tahu, berapa banyak dari 3 juta yang akan diusir, terdapat warga keturunan Indonesia.

Tapi apapun yang bakal dilakukan oleh Donald Trump, semuanya tetap menimbulkan kekhawatiran yang cukup luas. Kekhawatiran itu mulai menganggu hubungan ke depan baik bilateral maupun multilateral antar satu negara dengan Amerika Serikat.  

Belum lagi pengusiran 3 juta imigran itu terjadi, Trump sudah merekrut tiga personalia yang akan memperkuat kabinetnya. Dan ketiga orang itu menurut CNN, televisi global Amerika, merupakan orang-orang yang bergaris keras. Mereka masuk kelompok radikal dalam urusan perbedaan ras.

Media tersebut juga menyebut, mereka yang baru saja direkrut Donald Trump dikenal sebagai sosok yang sangat anti terhadap Islam.

Mereka adalah Mike Pompeo (Direktur CIA), Michael Flynt (Penasehat Kemanan Nasional) dan Jeff Sessions (Jaksa Agung).

Atas pengangkatan itu, CNN Sabtu 19 Nopember 2016 pagi Waktu Indonesia Barat, memutarkan video yang merekam pernyataan mereka di depan publik.

Satu di antaranya yang paling keras, Michael Flint, seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat dengan pangkat terakhir tiga bintang.

CNN juga langsung meminta komentar dari Prof. Labato, seorang ahli politik dari Universitas Virginia. Bagaimana dampak kebijakan pemerintahan Donald Trump terhadap para imigran dan kaum minoritas.

"Saya tidak berani bicara terus terang. Karena kalau saya jujur, pernyataan saya akan sangat menakutkan bagi banyak orang", kata Labato.

Pengertian radikal itu sendiri, di Amerika Serikat sering dikaitkan dengan sikap "Ku Klux Klan". Kelompok rasialis ini didirikan 24 Desember 1865 dengan paham bahwa ras kulit putih merupakan yang terbaik di atas semua ras di dunia.  

Mereka tidak hanya anti-Islam, tetapi juga anti-Yahudi. Kelompok ini berjuang memberantas kaum minoritas di Amerika.

Kekhawatiran bahwa pemerintahan Trump bisa menimbulkan keresahan, semakin bertambah, karena sebelum merekrut tiga personalia di atas, hari Senin pekan ini, Trump juga sudah menetapkan Steve Bannon sebagai Direktur Strategis Gedung Putih.

Bannon dikenal sebagai seorang yang sangat rasialis. Dia menjadi orang kedua anggota kabinet yang direktut Donald Trump.

Reince Pierbus merupakan orang yang pertama kali direkrut, kurang dari seminggu setelah kepastiannya sebagai Presiden menjadi formal.

Reince Priebus menduduki posisi jabatan Kepala Staf Kepresidenan. Kalau di Indonesia, posisi itu seperti yang diduduki Teten Masduki, pegiat anti korupsi yang menggantikan Luhut Panjaitan
 
Terpilihnya Trump, sejatinya tidak hanya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat luas. Tetapi juga menimpa Barack Obama, Presiden dari Partai Demokrat yang akan digantikan Trump (Republik).

Obama yang punya ayah sambung orang Indonesia, Suntoro (almarhum), merupakan warga keturunan Kenya (Afro American).

Pekan ini Obama terpaksa melakukan "road show" ke negara-negara Eropa untuk meyakinkan mitra AS itu di kelompok NATO - bahwa dia akan meminta Trump untuk menjaga hubungan tradisional AS dengan aliansi keamanan.

Pertanyaannya apakah Obama bisa, atau tetap diiabaikan oleh Trump?

Karena kecenderungan yang ada, di Eropa sendiri muncul tokoh yang visi kepemimpinannya seperti Donald Trump.

Ada Boris Johnson, bekas Walikota London dan kini menjabat Menteri Luar Negeri. Boris yang memulai karir sebagai wartawan dikenal sebagai pelopor keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau "Brexit" (British Exit).

Di Prancis juga ada Marie Le Pen, seorang politisi wanita yang juga sangat rasialis, anti-Imigran. Le Pen yang meneruskan karir politik ayahnya yang beraliran sosialis-komunis, disebut-sebut meroket popularitsnya setelah ia bermanuver dengan mengunakan dana dari Bank Rusia.

Ada kekhawatiran fenomena Trump yang anti-imigran bakal memicu lahirnya tokoh radikal yang berazaskan ras dan agama di bagian lain di dunia. [***]

Penulis adalah wartawan senior

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA