Pekerja FBI Mengaku Loloskan Informasi Sensitif Ke Pejabat China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 02 Agustus 2016, 15:17 WIB
Pekerja FBI Mengaku Loloskan Informasi Sensitif Ke Pejabat China
Joey Chun/The Guardian
rmol news logo Seorang teknisi elektronik FBI mengaku bersalah karena telah bertindak sebagai agen dari China dan meneruskan informasi sensitif kepada pejabat peerintah China.

Ia adalah Kun Shan Chun yang juga dikenal sebagai Joey Chun. Ia menghadapi ancaman bui 10 tahun.

Chun ditangkap pada bulan Maret lalu setelah bekerja untuk FBI selama sembilan tahun dan mendapatkan izin atas keamanan rahasia pada tahun 1998.

Dikabarkan The Guardian awal pekan ini, ia mengaku mengumpulkan informasi sensitif untuk diteruskan kepada seorang pejabat China dengan imbalan uang. Hal itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari FBI.

Di antara informasi yang diteruskan Chun adalah identitas, potensi pola perjalanan agen FBI, informasi tentang struktur internal biro dan pengawasan teknologi yang digunakan oleh FBI.

Chun diketahui lahir di China dan menjadi warga negara naturalisasi Amerika Serikat setelah pindah ke Amerika Serikat.

Jaksa yang menangani kasus, Preet Bharara mengatakan bahwa Chun tela melakukan kejahatan mengkhianati bangsa dan mengancam keamanan bangsa.

"Karena pelaku adalah seorang karyawan FBI, seperti Kun Shan Chun, ancaman itu semua lebih serius dan pengkhianatan semua dua kali lipat," tambahnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA