Antisipasi BBM Saat Arus Balik Tidak Boleh Seperti Arus Mudik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Minggu, 10 Juli 2016, 05:30 WIB
Antisipasi BBM Saat Arus Balik Tidak Boleh Seperti Arus Mudik
ilustrasi/net
rmol news logo . Pemerintah  harus lebih baik mengantisipasi pasokan bahan bakar minyak (BBM) saat arus balik, dibandingkan saat arus mudik.

Demikian disampaikan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Rofi Munawar yang menilai bahwa pada titik puncak mudik, pemerintah tidak mampu memenuhi pasokan BBM karena tingginya permintaan dari masyarakat.

"Ada baiknya dipikirkan terobosan baru yang lebih kreatif dan adaptif agar redistribusi BBM berbasis evaluasi pelaksanaan mudik," kata Rofi dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 9/7).

Tercatat oleh Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya pada puncak arus mudik (terjadi kekosongan stok di empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang jalur Brebes. Padahal sudah jauh-jauh hari, PT Pertamina sangat yakin bahwa stok BBM tercukupi dan mudah didapatkan.

Atas hal itu, Rofi menilai adanya kepercayaan diri dari pemerintah dan PT Pertamina dalam mengantisipasi arus mudik lebaran dari dari daerah Jakarta dan Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, alih-alih tersedia stok yang terjangkau, yang ada justru kerepotan dalam melakukan pelayanan terhadap permintaan masyarakat yang melonjak tajam di semua jenis BBM.

"Anggapan bahwa mudik peristiwa ritual tahunan biasa, terbukti meleset. Oleh karena persiapan yang hampir tidak banyak perubahan dari tahun sebelumnya. Tentu saja, hal ini menunjukan kebijakan pemerintah kurang tepat dalam memperhitungkan beragam faktor yang sudah banyak berubah di tahun ini," tegas Rofi. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA