Di Zaman Kebebasan Kalau Tidak Pintar Akan Tergilas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 19 Juni 2016, 07:55 WIB
Di Zaman Kebebasan Kalau Tidak Pintar Akan Tergilas
zulkifli hasan
rmol news logo . Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pondok Pesantren Al-Bidayah, Bandung Barat,  Jawa Barat, Sabtu (18/6).

Sosialisasi Empat Pilar MPR itu diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Yayasan Al-Bidayah. Pesertanya adalah para pengasuh, para santri yang terdiri dari siswa madrasah Iftidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah, serta para alumni Ponpes Al-Bidayah.

Pimpinan Pesantren Al-Bidayah KH. Mahfuzh Sirodj dalam kata pengantarnya mengatakan, sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara) sangat pening mengingat sekarang ini banyak berkembang paham yang menyimpang dari ajaran Islam.

Kiai Mahfuzh lalu mengingatkan, bagaimana pedihnya umat Islam dibunuh oleh PKI, bagaimana getirnya ketika DI/TII merongrong negara Indonesia. "Kalau negara ini rusak maka yang rusak juga umat Islamn. Untung semua itu bisa diatasi dengan baik," katanya.

Sementara Zulkifli Hasan dalam pemaparannya menggunakan bahasa yang gampang dimengerti. Dia menjelaskan tentang Pancasila secara gamblang.   Orang Pancasilais itu, kata Zulkifli, perilakunya disinari oleh cahaya Ilahi.

"Kalau anak-anak juara olimpiade, itu namanya perilakunya disinari oleh cahaya Ilahi. Atau, kalau nak-anak juara kelas, nah juga perilaku Pancasilais," kata Zulkifli seperti dalam rilis Humas MPR.

Selanjutnya, seseorang berperilaku Pancasila itu, jelas Zulkifli, maka dia akan menghormati orang lain, bicaranya sejuk bak mutiara, sangat menghargai perbedaan. "Kalau ada perbedaan maka diselesaikan secara musyawarah mufakat," kata Zulkifli.  

Lalu, dalam menghadapi zaman kebebasan ini, rakyat Indonesia, termasuk umat Islam harus pintar, cerdas, wangi. "Kalau tidak pintar, tidak menguasai ilmu dan teknologi, maka kita akan tergilas," tegas Zulkifli.

Karena itu, Zulkifli yang mengaku lulusan pendidikan guru agama mengajak anak-anak pesantren untuk belajar keras, berjuang dengan sungguh, dan bersyukur. Anak-anak yang sekolah di madrasyah tak usah minder dengan anak-anak di sekolah umum.

"Saya juga lulusan madrasah, ternyata saya bisa menjadi menteri, jadi ketua MPR, dan jadi pengusaha sukses," ungkap pria yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu memberi motivasi. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA