Seperti diketahui, sebelumnya Ahok sempat menuding Rustam bersekongkol dengan bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra terkait banjir yang terÂjadi di Jakarta pekan lalu.
"Saya ingin ini mengakhiri seÂmua kekisruhan atau kebisinganÂlah. Sayang selama ini berkemÂbang, kasihan Pak Gubernur bekÂerja," kata Rustam saat dijumpai di kantornya, kemarin.
Lalu, apakah benar Rustam bersekongkol dengan Yusril? Berikut penjelasannya:
Anda sering curhat di media sosial?Saya sering menulis sebeÂnarnya, cuma akhir-akhir ini jarang menulis. Kebetulan keÂmarin ada semacam curahan hati, ya sudah saya sampaikan.
Setelah curhat di Facebook, Anda mengundurkan diri seÂbagai Walikota?Saya ingin ini mengakhiri seÂmua kekisruhan atau kebisingan lah. Sayang selama ini berkemÂbang, kasihan Pak Gubernur bekerja.
Hanya itu alasan Anda munÂdur?Saya nggak tega melihat Pak Gubernur bolak-balik bicara soal saya. Banyak hal yang harus dikerjakan, masa urusan Walikota saja Pak Gubernur sampai pusing. Saya juga perlu kenyamanan. Tolong sampaikan omongan saya, jangan dipelintir, jangan ditambah-tambah.
Ahok menilai kinerja Anda kurang baik?Saya memperhatikan dan mengikuti perkembangan terakhir-akhir ini, khususnya mulai Jumat sampai kemarin, yang intinya disampaikan Pak Gubernur bahwa kinerja saya masih kurang.
Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang. Nah, kalau sebagai bawahan dinilai atasan kinerjanya masih kurang, ya sudah saya pikir lebih baik saya mengundurkan diri saja.
Tapi kan nggak harus menÂgundurkan diri?Sebagai bawahan, menurut saya, itu lebih baik.
Sudah menyampaikan langÂsung pengunduran diri Anda ke gubernur?Kemarin (Senin 25/4), saya menghadap Pak Gubernur untuk menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan Walikota Jakarta Utara.
Anda sendiri yang menyerahkan suratnya?Saya ditemani Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Pak Agus Suradika.
Apa jawaban Ahok?Kalau Pak Gubernur bilang ya, oke enggak apa-apa.
Lalu status Anda selanjutÂnya?Karena sekarang saya masih PNS, nanti dari BKD yang atur.
Ahok mengaku bergurau menilai Anda bersekongkol dengan Yusril, benar itu?Ya nggak apa bercanda. Yang jelas saya tetap munÂdur kalaupun dia tidak setuÂju, saya tetap mundur juga. Pernyataan pengunduran diri, mau Gubernur setuju atau tidak, tidak perlu itu.
Anda juga disebut bermain politik?Saya tidak bermain politik. Sudah berkali-kali saya sampaiÂkan bahwa tidak ada kaitannya dengan politik. Saya paham betul saya PNS, kita dilarang berpolitik. Jadi yang dimaksud berpolitik itu seperti apa?
Bagaimana sebenarnya hubungan Anda dengan Yusril?Saya tidak berkomunikasi dengan Pak Yusril. Telepon pun tidak dengan Bang Yusril, dan Bang Yusril juga sudah meÂnyampaikan itu juga kan.
Soal hobi Anda main golf, benar yang dikatakan Ahok?Saya memang main golf. Saya sebulan 2 kali pada hari libur main golf dan sudah izin dari Pak Gubernur kalau saya main.
Soal geng golf itu bagaimana?Geng golf? Kalau geng golf saya tidak tahu. Saya juga tidak tahu itu (geng) ada atau tidak.
Ahok sering menyinggung soal dana operasional untuk hajatan warga?Ya memang ada. Jadi, uang Rp 50 juta itu merupakan biaÂya operasional Pak Gubernur yang dibantu kepada semua Walikota.
Rentang waktu pemberianÂnya?Satu bulan diberikan satu kali.
Uangnya pernah dipakai untuk main golf?Saya bagikan ke bawahan saya, untuk mereka gunakan bila ada hajatan-hajatan seperti itu. Tapi tidak saya gunakan untuk main golf. Kalau main golf itu duit saya pribadi.
Siapa saja yang boleh pakai dananya?Selain saya, Wakil Walikota, Sekretaris Kota, dan para asisten dengan jumlah yang bervariasi.
Apa saja PR yang Anda tinggalkan?Banyak (yang belum selesai).
Contohnya apa saja?Bidang kebersihan, banjir, penataan wilayah, kolong tol juga. ***
BERITA TERKAIT: