Risma: Tak Ada Mahar Politik Di PDIP!
Risma/net
‎‎RMOL. Di PDI Perjuangan, tidak ada mahar politik dalam ‎proses pencalonan kepala daerah. ‎
Demikian ditegaskan Walikota Surabaya yang juga kader terbaik PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, terkait dengan isu bahwa ada mahar politik dalam proses Pilkada DKI Jakarta. ‎
‎"Jadi gini lho ya, aku itu masuk sama sekali ndak ada uang. Jadi kalau misalkan kita diminta, kalau misalkan Pak Ahok diminta dekat ke mesin partai, ada kunjungan PAC, ada kunjungan ranting, itu ya iya lah, tapi mesin partai itu kan bergerak. Kayak aku kemarin itu turun kan ya bareng mereka, sama PAC, sama ranting, tapi ya enggak ada ngomong uang itu," kata Risma.Â
‎‎Risma mengungkapkan, memang kalau mau menang dalam Pilkada maka harus mau menggandeng semuanya. Misalkan PDI Perjuangan, kalau mau menang itu, misalnya surveinya sudah 30 persen maka perlu menggandeng masyarakat.Â
‎"Ya memang harus begitu, dua-duanya harus gerak, dari masyarakat dan mesin partai, jadi gitu. Kemarin aku geraknya double. Jadi enggak ada aku ngasih uang. Coba di cek," terangnya.Â
‎Jadi, lanjut Risma, atas apa yang berkembang belakangan ini, apalagi terkait opini bahwa Ahok memilih maju dari jalur independen karena kalau melalui partai akan diminta uang mahar, Risma dengan tegas menilai itu asumsi yang tidak benar.‎
‎"Jadi enggak ada aku ngasih uang, coba dicek, ndak gitu ceritanya, supaya teman-teman meluruskan, masak ada minta mahar, demi Allah, demi Tuhan enggak ada, saya enggak ngasih uang satu rupiah pun," tandasnya.Â
‎Dalam kesempatan itu, Risma juga menjelaskan kenapa dia lebih memilih menerima untuk diusung partai ketimbang harus maju melalui jalur perseorangan atau independen. Bagi Risma, dalam fatsun politiknya, dan sesuai fatsun agama, maka tidak boleh meminta jabatan.‎
‎"Nah kemudian kan ditanya, kenapa enggak independen? Kalau independen, berarti aku punya nafsu, untuk mendapatkan jabatan itu.‎ Nah kemudian saya diberikan kepercayaan diusung PDI Perjuangan, nah itu bagian dari amanat. Jadi bedanya di situ," tegasnya beberapa waktu lalu (Jumat, 11)/3).Â
‎Dalam konteks itulah, Risma secara moral merasa harus menyampaikan pembelaan ketika partainya dipojokkan seolah ada yang meminta mahar politik. Termasuk isu yang berkembang belakangan ini terkait Pilkada DKI Jakarta.‎
‎"Makanya saya harus bela, wong saya enggak dimintain uang sama sekali. Saya yakin juga Pak Ahok gak dimintai," demikian Risma. [ysa]‎
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: