Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menperin: Jika Gubernur Dan Bupati Temui Masalah, Hubungi Saya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 25 Februari 2016, 15:16 WIB
Menperin: Jika Gubernur Dan Bupati Temui Masalah, Hubungi Saya
rmol news logo Pemerintah Daerah baik provinsi atau kabupaten sangat berperan dalam mengembangkan industri. Karena itu Kementerian Perindustrian siap bersinergi dan memfasilitasi industrilisasi di daerah.

Demikian disampaikan Menperin Saleh Husin saat membuka Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) dengan tema "Pemerataan dan Penyebaran Industri Melalui Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri, Kawasan Industri dan Sentra Industri Kecil Menengah" di Solo, Rabu malam (24/2).

"Saya tegaskan jika gubernur dan bupati temui masalah, hubungi saya," tegas Menperin dalam rakor dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Sumbangan industri pengolahan non-migas terhadap ekonomi nasional memang terus meningkat. Jika pada kontribusi terhadap PDB 2014 sebesar 17,89 persen, kemudian membaik menjadi 18,18 persen pada 2015.

Industrialisasi di luar Jawa juga terus menggeliat. Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi industri pengolahan di luar Jawa sebesar 29,27 persen pada 2014 dan setahun berikutnya menembus angka 30,75 persen.

Data BPS yang diolah Kemenperin menunjukkan pergeseran kontribusi industri di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Sumbangan industri Pulau Jawa terhadap PDB sebesar 58,51 persen pada 2014 dan menyusut sedikit menjadi 58,29 persen pada 2015. Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara memberi kontribusi yang terus bertambah. Dari 2,5 persen di 2014 menjadi 3,06 setahun kemudian.

Ke depan, Kemenperin akan terus melakukan pemerataan dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia. "Diharapkan, kontribusi wilayah di luar Pulau Jawa dalam sumbangannya terhadap nilai tambah sektor industri nonmigas akan terus ditingkatkan dari 30.75 persen pada tahun 2015 menjadi sekitar 40 persen pada tahun 2035," papar Saleh.

Sementara itu, Dirjen PPI Imam Haryono mengatakan, telah ditetapkan kawasan industri di Pulau Jawa yaitu Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik. "JIIPE dijadikan acuan dalam pembangunan kawasan industri prioritas di luar Jawa," ujarnya.

Terkait dengan Sentra Industri Kecil dan Menengah, saat ini Direktorat Pengembangan Wilayah Industri III sedang memfasilitasi pembangunan Sentra IKM di Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Kupang, dan Sikka serta membantu fasilitasi penyusunan rencana pembangunan sentra IKM di Bangkalan, Pamekasan dan Kabupaten Majalengka.

Secara khusus Walikota Solo mengapresiasi pemilihan Solo sebagai tempat acara rakor ini. "Ini memberi semangat kepada kami untuk mengembangkan kota ini. Apalagi Solo dan kabupaten di sekitarnya memiliki industri dari IKM hingga besar seperti batik, kerajinan, garmen, hingga farmasi," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA