Kira-kira demikian yang saya sampaikan kepada beberapa radio saat mewawancara saya pagi ini sebagai usulan solusi.
Satu bulan terakhir kata "mundur" seperti menjadi embun di musim kemarau. Bagaimana tidak, mundurnya pejabat dari jabatan publik adalah tindakan langka pejabat‎ di negara ini.
Mengapa baru sekarang ramai dibicarakan pejabat mundur? Ya, mungkin itu tadi, menjabat itu sangat nikmat. Fasilitas kelas wahid dan memanjakan dicitrakan sebagai hal yang dikejar pegawai karir.
Mundur bila tidak berhasil memang bagus. Tapi jangan sampai mengundurkan diri sebagai pembenaran untuk lari dari tanggung jawab. Bisa saja mundur dijadikan media untuk kritik dan protes, dan itu sah sah saja. Kita jadikan "mundur" sebagai
trending topic.
Nah tapi jangan juga yang mengundurkan diri disanjung seperti pahlawan. Lah orang gagal
kok disanjung. Tapi penghargaan harus kita sematkan bagi pejabat yang sadar diri dan mundur karena tidak berhasil mencapai target.
Eh, ini mengundurkan diri yang langsung secara sadar loh ya, ini bukan membicarakan pengunduran diri untuk cari selamat dari sanksi sedang atau berat, enak aja.
Ha ha. [***]
Penulis adalah pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina
BERITA TERKAIT: