‎‎RMOL. Nahdlatul Ulama (NU)  selalu memberikan dukungan terhadap gagasan peringatan 1 Juni sebagai lahirnya Pancasila.
‎Demikian disampaikan tokoh NU, Syaifulah Yusuf, dalam bedah buku Revolusi Pancasila karya Yudi La‎tif yang digelar PW NU Jawa Timur (Senin, 9/11). Dalam bedah buku ini hadir penulis buku Yudi Latif, ‎Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto serta tokoh NU lain seperti Yahya Staquf dan Priyatmoko.‎Â
‎Menurut Syaifullah, penting memahami Pancasila dalam perspektif buku ini. ‎Yudi Latif sendiri mengatakan bahwa  buku ini hadir sebagai praksis ideologis dan katalis perubahan terhadap terwujudnya masyarakat adil dan makmur.Â
‎Sementara itu, Hasto menegaskan bahwa komitmen PDI Perjuangan untuk menggunakan buku tersebut sebagai bagian dari teori sosial dan praksis ideologis untuk mengubah struktur sosial yang tidak adil. ‎
‎Menurut Hasto, dengan mempraktikkan Pancasila dalam karakternya yang progresif, maka realitas kemiskinan yang terjadi di Indonesia harus didekati dengan watak kekuasaan yang membumikan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan Indonesia, musyawarah mufakat, dan cita-cita kesejahteraan yang berkeadilan sosial.
‎"Dan pembumian itu hanya bisa dilakukan dengan jalan Trisakti. Karena itulah mengapa petani-petani Indonesia harus berdaulat agar Indonesia bisa berdikari dalam pangan," ungkap Hasto. ‎
‎Ketua PDIP Jatim, Kusnadi, menambahkan bila buku ini  sangat menarik dan tepat digelar menjelang peringatan hari Pahlawan 10 November 2015. ‎[ysa] Â
BERITA TERKAIT: