Kesenian ondel-ondel dan barongsai meramaikan aksi damai tersebut. Sejak dari Taman Suropati, massa long march seraya berorasi menuju rumah dinas yang tak pernah disinggahi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sampai Jalan Syamsu Rizal.
"Kami meminta aparat kepolisian melindungi aksi kami, supaya tidak lagi terjadi insiden kekerasan dengan masyarakat," ujar Neta S Pane, Ketua Presidium IPW yang juga salah satu unsur Lawan Ahok, seperti dilansir
RMOLJakarta.
Selain IPW, aksi massa juga diikuti Gerakan Kamsia Ahok, PPMI 98, Humanika, Pemuda Gerindra, GPII, Aktivis PB HMI, KAHMI Forever, Hajar Ahok, InDemo, Forum Rakyat, Gemuis Betawi, IKA Jayabaya, BEM Azzahra, serta warga Otista.
Sementara itu Ketua Lawan Ahok, Tegar Putuhena, dalam orasinya meminta Ahok untuk tidak berkampanye bahwa rakyat rakyat kecil menjadi penyebab Kota Jakarta banjir.
Dia juga mendesak Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bersikap tegas kepada pengembang. "Meminta kepada Ahok untuk memimpin dengan (Jakarta) damai dan tidak melakukan provokasi di media," imbuhnya.
Massa pun mendesak Ahok meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jakarta terkait insiden kericuhan di Kampung Pulo, beberapa waktu lalu. "Kita tidak ingin lagi ada insiden antara warga korban penggusuran dengan aparat. Cukuplah di Kampung Pulo itu saja yang terakhir," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: