Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mari Memahami Jokowi (Lagi)

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/hendri-satrio-5'>HENDRI SATRIO</a>
OLEH: HENDRI SATRIO
  • Selasa, 18 Agustus 2015, 11:10 WIB
Mari Memahami Jokowi (Lagi)
jokowi/net
BEBERAPA hari yang lalu media-media nasional mempublikasi kutipan ucapan Presiden Jokowi‎ saat mencoba meyakinkan masyarakat bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan membaik.

Kita harus meyakini (ekonomi Indonesia akan segera meroket). Saya ngomong masa gak percaya" Demikian kira-kira ucapan Presiden yang di kutip media massa nasional.

Publik menanggapi beragam, kelompok positif menganggap Presiden percaya diri menghadapi segala krisis saat ini, sementara kelompok kritis menganggap Presiden kebingungan terhadap kondisi yang nampaknya berbeda dengan bayangan saat kampanye lalu.

Kemudian, 12 Agustus 2015 lalu, Presiden akhirnya menghentikan spekulasi tentang wacana perombakan kabinet dengan mengganti 5 menteri dan 1 pejabat setingkat menteri.

Publik kembali bereaksi beragam, ada yang tetap kritis, ada yang positif dan ada juga yang memiliki fokus berbeda.

Kelompok kritis memandang perombakan kabinet belum menyentuh persoalan yang dikeluhkan seperti ketahanan pangan, kekuatan industri dan penguatan hukum. Kelompok ini juga menyajikan nilai rupiah yang terus anjlok tak mampu dikendalikan Gubernur Bank Indonesia sebagai salah satu bukti. Kelompok ini bahkan menduga akan ada reshuffle jilid dua.

Kelompok pemilik fokus berbeda ‎langsung menyoroti Puan Maharani yang lolos dari reshuffle. Kendati banyak yang mengakui Puan memiliki "nilai politis" bagi Jokowi melebihi menteri lainnya, tapi tetap saja hal ini masih banyak dipertanyakan.

Bagi kelompok positif perombakan kabinet yang pertama ini membawa angin segar karena dicitrakan akan memperkuat kabinet Jokowi-JK. Kehadiran Rizal Ramli di lingkaran Jokowi dianggap langkah paling tepat Presiden dalam perombakan ini.

Marilah kita memahami Jokowi lagi. Permintaan Jokowi untuk lebih mempercayai dirinya harus kita tanggapi positif. Sebab artinya Presiden masih mengakui bahwa dirinya perlu dukungan rakyat.

Presiden meminta kita mempercayai dan memahami setiap langkah yang dilakukan saat ini sebagai langkah awal untuk membuat Indonesia meroket.

Sampai kapan kita harus terus mencoba memahami Jokowi?

Ya, sampai akhirnya kita paham arah keinginan Jokowi. Kalau belum paham maka kita coba lagi, coba lagi dan coba terus memahami.

Jangan menyerah, kita harus terus mencoba memahami dan terus mencoba hingga waktunya kita memutuskan akan terus mencoba memahami atau memilih untuk memahami Capres lain di 2019 nanti.

Saya ngomong masa gak percaya! Hehehe [***]

Penulis adalah pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA