"Sesungguhnya harapan masyarakat yang mudik sangat sederhana, bisa pulang ke kampung halaman dengan aman dan lancar, hanya itu saja. Sayangnya, pemerintah belum bisa mewujudkannya," kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan kepada redaksi, Kamis (23/7).
Anehnya, kata Edison, justru kemacetan hebat terjadi saat memasuki pintu masuk dan keluar jalan Tol. Padahal, jalan tol seharusnya menjadi alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pada musim mudik Lebaran 2015. "Di semua pintu masuk dan keluar jalan tol terjadi kemacetan yang luar biasa," ujarnya.
Dijelaskan, pada musim mudik sebelumnya kemacetan terjadi di ruas jalan Pantura, kini berpindah ke ruas jalan tol termasuk Tol Cipali yang baru saja dioperasikan.
Menurut Edison, pada H-2 menjelang hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah, kemacetan terjadi di Tol Cipali. Kendaraan sudah mengular hingga 8 Km saat menjelang pintu keluar Tol Palimanan. Kejadian serupa juga terjadi menjelang pintu masuk Tol Cikopo. Kendaraan pemudik yang hendak masuk ke jalan tol sepanjang 116,75 Km itu harus lebih dulu merayap hingga 5 Km.
"Mau masuk ke Tol Cipali harus antre hingga lima kilometer. Anehnya tidak ada upaya pengelola untuk mencairkan kemacetan saat menjelang pintu masuk dan keluar," ujar Edison.
Kemacetan hebat juga terjadi menjelang pintu masuk tol Pejagan-Kanci, yang berada di daerah Brebes, Jawa Tengah. Tidak hanya menjelang pintu masuk, kemacetan juga terjadi dari arah sebaliknya. Begitu juga pintu masuk dan keluar jalan tol menuju Bandung, Jawa Barat.
Dikatakan, suasana mudik melalui ruas Tol Cipali yang masih melintasi hutan semakin mengkhawatirkan, akibat masih banyak hewan liar yang menyeberang di ruas jalan tol tersebut. Sementara pengelola jalan Tol Cipali hanya menggunakan patok tiang untuk mengaitkan kawat berduri sebagai pembatas luar jalan tol. Sehingga mudah ditembus hewan-hewan liar yang tentu sangat membahayakan pengendara.
ITW mencatat dari 56 kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Cipali, sembilan diantaranya karena menabrak dan menghindar hewan yang sedang melintas. Potensi lainnya penyebab kecelakaan adalah masih minimnya penerangan di sepanjang ruas jalan Tol Cipali. "Pihak pengelola harus segera menyiapkan sarana prasarana yang layak untuk jalan tol," kata Edison.
Edison menyarankan, pengelola jalan tol seharusnya tidak lagi menggunakan sistem pembayaran dengan uang tunai. Sebab, akan menimbulkan kemacetan akibat antre yang cukup panjang. Sebaiknya, pembayaran untuk masuk ruas tol sudah harus menggunakan transponder yang terkait dengan rekening pemilik mobil. Alat transponder yang dipasang pada kaca depan setiap kendaraan, mencatat kemudian secara otomatis rekening langsung di debit untuk setiap penggunaan jalan tol.
"Tidak lagi setiap kendaraan bisa masuk tol hanya dengan membayar tunai di pintu masuk. Kalau sistem itu terus digunakan, maka tidak ada bedanya, kemacetan juga terjadi di ruas tol. Yang membedakan hanya kalau lewat tol bayar, macet tetap sama dengan jalan raya umum," demikian Edison.
[rus]
BERITA TERKAIT: