"Saya memilih berdakwah melalui partai politik dengan mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saya akan berusaha melaksanakan spirit dakwah amar makruf nahi mungkar Muhammadiyah melalui jalur struktural," ujar Raja Juli Antoni dalam siaran persnya (Senin, 29/6).
Tahapan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasaar pada 3-7 Agustus 2015 mendatang memasuki tahapan krusial. Besok, (Selasa, 30/6) merupakan batas waktu terakhir 108 orang kandidat untuk menyatakan bersedia/tidak bersedia dicalonkan.
108 kandidat tersebut merupakan usulan anggota Tanwir yang telah "lulus" seleksi administratif ketat yang dilakukan Panitia Pemilihan (Panlih) Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2020.Dalam muktamar nanti, muktamirin memilih 13 orang formatur. Ke-13 orang formatur itulah yang akan memilih ketua umum.
Sebagi kader, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang akrab disapa Toni ini paham bahwa salah satu kekuatan Muhammadiyah adalah kesadaran secara institusional menjaga jarak yang sama (
political disengagement) dengan partai politik apapun.
Dengan demikian, sambung doktor jebolan University of Queensland, Australia ini, dakwah Muhammadiyah dapat terus berlangsung dan memiliki kekuatan moral yang independen untuk bekerja sama maupun mengkritik pemerintah.
"Saya berharap Muhammadiyah terus menjadi Islamic
civil society yang independen yang membantu pemerintah mendidik dan mensejahterkan rakyat," tegas Sekjen PSI ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: