Namun tak lama setelah ditetapkan, nilai tukar rupiah terus melemah. Bahkan kini nilai tukar rupiah masih terpuruk lagi di kisaran Rp 13.000 per dolar AS. Terkait dengan hal ini, Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad, mengaku beberapa waktu lalu sudah memanggil Gubernur BI.
"Kita sudah ingatkan BI sejak awal, mengapa nilai tukar rupiah melemah," kata Fadel Muhammad kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 9/5).
Saat itu, jelas Fadel Muhammad, memang alasan BI adalah terkait dengan kondisi global, yang diantaranya rencana Bank Sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga. Namun setelah dipelajari, Fadel juga menilai ada faktor lain.
"Stok dolar di dalam negeri berkurang karena ada permintaan dolar yang besar untuk bayar transaksi di luar negeri. Dan rupanya, dari transaksi itu, dolar masuk ke Singapura dan Hongkong, bukan ke Indonesia," ungkap Fadel.
Fadel berharai rupiah kembali menguat. Sebab bila rupiah terus lemah, dampaknya terhadap psikologis masyarakat juga sangat besar.
[ysa]
BERITA TERKAIT: