"Kalau suku bunga di AS naik, maka uang akan mengalir ke AS," kata anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Jumat, 8/5).
Di saat yang sama, lanjut Hendrawan, harga komiditas menurun sehingga ekspor juga menurun. Akibatnya defisit transaksi berjalan tinggi. Belum lagi, berbagai perusahaan di dalam negeri masih memburu dolar.
"Karena kontrak mereka menggunakan dolar dan untuk mengamankan keuntungan mereka," ungkap Hendrawan.
Untuk mengatasi persoalan ini, menurut Hendrawan ada cara yang manjur, namun pahit. Cara manjur tapi pahit itu adalah BI menaikkan suku bunga. Kebijakan ini akan membuat dana bertahan di dalam negeri.
"Tapi saya sendiri kurang setuju. Ini akan memukul sektor riil. Saya lebih setuju dengan cara menggenjot ekspor dan mengurangi impor," sambung Hendrawan sambil mengatakan bahwa persoalan ini harus diatasi bersama antara Bank Indonesia dan pemerintah.
[ysa]
BERITA TERKAIT: