"Karena itu, nilai tukar rupiah melemah juga berkaitan dengan pelambatan ekonomi," kata ekonom Destry Damayanti kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Jumat, 8/50.
Destry mengatakan bahwa pelemahan rupiah juga terkait dengan normalisasi kebijakan moneter dari The Fed, atau Bank Sentral Amerika Serikat. Dengan demikian, bukan faktor pemerintah yang menyebabkan ekonomi melambat.
The Fed menaikkan suku bunga. Karena suku bunga naik, maka investasi dolar menjadi menarik, sebab ada
return yang lebih baik. Investor pun ramai-ramai menarik dana, termasuk di Indonesia.
"Bukan hanya Indonesia yang terdampak dengan kebijakan ini. Bukan hanya rupiah yang tertekan," ungkap Destry
Destry sendiri berharap kondisi ini akan segera pulih. Misalnya, dengan langkah Presiden Jokowi yang meresmikan dan meletakkan batu pertama dalam beberapa proyek infrastruktur, yang bisa menarik para ivestor.
"Harus ada koordinasi kebijakan fiskal pemerintah dengan kebijakan moneter BI. Yang jelas, kita harus memberi kesempatan dan memberi waktu kepada pemerintah," ungkap Destry.
[ysa]
BERITA TERKAIT: