Berbagai prestasi telah ditorehkan pasukan Marinir dalam sejarah Republik Indonesia, salah satunya keberanian dan kehebatan Usman-Harun yang berhasil menjalankan misi di singapura beberapa tahun yang silam, sehingga keduanya diberi gelar pahlawan nasional.
"Kehebatan marinir tersebut seperti sedang dilecehkan oleh seorang Ignasius Jonan yang kebetulan menjabat Menteri Perhubungan kabinet Jokowi. Dengan kekuasaan dia sebagai menteri, meminta pasukan marinir untuk menjaga keamanan di kantor Kementerian Perhubungan," ujar Direktur Indonesia Maritime Institute, Y Paonganan kepada
Kantor Berita Politik RMOL pagi ini, (Rabu, 6/5).
Hal ini, tambah Y Paonganan, sangat miris, karena Jonan memposisikan pasukan marinir sekelas dengan satuan pengamanan (satpam).
"Saya minta agar saudara Jonan segera mengembalikan pasukan marinir tersebut ke kesatuan, jangan gunakan kekuasaan untuk melecehkan marinir," sergah Y Paonganan.
Pakar Maritim ini tidak menyalahkan pasukan marinir yang bertugas di situ, karena permintaan seorang menteri kepada Komandan Marinirlah maka pasukan tersebut ada di kantor kemenhub.
Y Paonganan meminta agar Jonan segera mengembalikan pasukan marinir tersebut ke kesatuannya dan meminta maaf ke rakyat Indonesia yang begitu bangga memiliki korps marinir yang hebat.
"Bukankah kantor kementerian itu milik publik yang bertugas sebagai pelayan rakyat, kenapa mesti dijaga pasukan? Atau Jonan ingin membenturkan rakyat dengan tentara?" sesal Y Paonganan yang akrab disapa Ongen.
[ysa]
BERITA TERKAIT: