Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Afrika Selatan Minta Indonesia Tingkatkan Investasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 23 April 2015, 01:29 WIB
Afrika Selatan Minta Indonesia Tingkatkan Investasi
rmol news logo Afrika Selatan meminta investasi pengusaha Indonesia ditingkatkan di negara tersebut.

Permintaan itu disampaikan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Afrika Selatan Afrika Selatan Rob Davies dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin usai mengikuti pembukaan Konferensi Asia Afrika di JCC, Jakarta, Rabu (22/4).

"Sejauh ini sudah ada beberapa korporasi kita yang menanam modal di Afsel, seperti Indofood," kata Menperin Saleh Husin usai pertemuan di rung kerjanya.

Dia juga menuturkan, kedua negara memiliki kesamaan yaitu tengah memacu industri dan membuka pintu bagi investasi asing. Pasalnya, Afsel memiliki sumber daya alam yang banyak dan juga jumlah penduduk besar.
 
"Kita sama-sama terus memperkuat sektor industri, terutama hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan baku yang dihasilkan," ujarnya.
 
Menperin menyebutkan, Afrika Selatan juga meminta Jepang menambah investasi bidang otomotif seperti yang dilakukan pihak Indonesia.
 
Kedua negara juga berminat untuk saling tukar pengetahuan. Seperti di bidang pertambangan emas dan mineral lainnya yang dikuasai Afsel. "Mereka bisa memberi pelatihan dan kerja sama lainnya," ujar Saleh Husin.
 
Menperin juga menyingggung soal kesepakatan Afsel dan Indonesia dalam Joint Trade Committee (JTC). Dia berharap hal itu dapat memacu kerja sama kedua negara baik ekspor-impor maupun investasi.
 
Di ajang KAA sebelumnya, Menperin Saleh Husin menyampaikan presentasi kepada para delegasi negara anggota KAA dengan tema Peluang Invetasi Industri Makanan dan Minuman di Indonesia” pada acara Business Dialogue Session II, Asian African Business Summit 2015.
 
Dalam paparannya Menperin menyampaikan bahwa sumber daya alam Indonesia menempati peringkat atas di dunia, seperti kelapa sawit, rumput laut, kelapa, perikanan, kopi, dan coklat.
 
Pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 9,54%, lebih tinggi dari industri manufaktur yang sebesar 5,61% dan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,02%. "Industri makanan dan minuman di Indonesia terus tumbuh dan berkembang karena merupakan salah satu industri prioritas," ujarnya.
 
Saleh Husin juga menegaskan, pertumbuhan industri makanan dan minuman tetap stabil dan memberikan kontribusi yang besar untuk sektor non migas dengan meningkatnya perminataan dari konsumen kelas menengah di Indonesia. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA