MPR: Pesantren Harus Jadi Benteng Masyarakat dari Pengaruh Paham Radikal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 03 April 2015, 01:31 WIB
MPR: Pesantren Harus Jadi Benteng Masyarakat dari Pengaruh Paham Radikal
mahyuddin/net
rmol news logo Pesantren memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jasa santri dan kiai tidaklah kecil. Dalam konteks kekinian, aktivitas belajar di pesantren sangat dibutuhkan dalam membantu tugas pemerintah mencerdaskan bangsa.

"Tanpa pesantren, pemerintah akan kesulitan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pendidikan," ujar Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin dalam seminar kebangsaan yang digelar MPR di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Dusun Jatingnglasem, Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (2/4).

Saat ini, dicontohkan dia, peran pesantren dalam menangkal gerakan radikal kegamaan sangat dibutuhkan.

"Pesantren harus bisa menjadi benteng masyarakat dalam membendung pengaruh radikalisme. Pesantren harus mampu membendung ISIS," paparnya.

Mahyudin menjelaskan untuk membendung paham radikal maka MPR memasyarakatkan Pancasila. Ditegaskannya, Pancasila tak hanya disosialisaikan namun juga harus dihayati dan diamalkan.

"Saya didatangi para guru dan mereka ingin Pancasila dijadikan mata pelajaran di sekolah," ujarnya.

Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Ahmad Syahroni, mengatakan dirinya senang pimpinan MPR berkunjung ke lembaga pendidikannya. Dia berharap hal ini berdampak positif bagi perkembangan pendidikan dan dakwah di lingkungan masyarakat.

"Mudah-mudahan kedatangan bapak bisa menjadi berkah," ujarnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA