"Tanpa pesantren, pemerintah akan kesulitan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pendidikan," ujar Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin dalam seminar kebangsaan yang digelar MPR di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Dusun Jatingnglasem, Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (2/4).
Saat ini, dicontohkan dia, peran pesantren dalam menangkal gerakan radikal kegamaan sangat dibutuhkan.
"Pesantren harus bisa menjadi benteng masyarakat dalam membendung pengaruh radikalisme. Pesantren harus mampu membendung ISIS," paparnya.
Mahyudin menjelaskan untuk membendung paham radikal maka MPR memasyarakatkan Pancasila. Ditegaskannya, Pancasila tak hanya disosialisaikan namun juga harus dihayati dan diamalkan.
"Saya didatangi para guru dan mereka ingin Pancasila dijadikan mata pelajaran di sekolah," ujarnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Ahmad Syahroni, mengatakan dirinya senang pimpinan MPR berkunjung ke lembaga pendidikannya. Dia berharap hal ini berdampak positif bagi perkembangan pendidikan dan dakwah di lingkungan masyarakat.
"Mudah-mudahan kedatangan bapak bisa menjadi berkah," ujarnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: