Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GPTN Dukung Gerakan Rehabilitasi 100 Ribu Penyalah Guna Narkoba

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 05 Februari 2015, 12:44 WIB
GPTN Dukung Gerakan Rehabilitasi 100 Ribu Penyalah Guna Narkoba
rmol news logo Komunitas Gerakan Pesta Tanpa Narkoba (GPTN) terus melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba. GPTN juga mempunyai misi membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual bagi pengguna narkoba di daerah Bogor.

"Ini sejalan dengan program gerakan Rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba yang di deklarasikan oleh BNN,TNI, POLRI, Kejaksaan Agung dan Pemerintah,” jelas Ketua UMUM GPTN Muhammad Arkan (Kamis, 5/2).

GPTN yang merupakan komunitas anak-anak muda dari berbagai latar belakang profesi mulai artis, olahragawan, mahasiswa, pelajar, pengusaha, DJ, dan penyiar mendapat dukungan dari BNN Pusat maupun BNNP DKI Jakarta. "Karena sesuai dengan Rencana Kerja BNN yaitu, Program Pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN),” ungkapnya.

Slogan yang selama ini disosialisasikan adalah Lets Party Without Drugs. GPTN juga akan membuat event-event rutin yang melibatkan seluruh pihak untuk melakukan sosialisasi dan meyakinkan pada generasi muda bahwa pesta juga bisa Asyik tanpa Narkoba”.
 
Lebih lanjut menurut mahasiswa Mustopo ini, kegiatan kampanye GPTN yang selama ini dilakukan akan dilanjutkan dengan kegiatan Lala Land di Citos Jakarta pada 21 Februari 2015.

Sementara itu, Kasubdit Peran Serta Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi sangat mengapresiasi gerakan muda yang kreatif ini. Dan kita mendorong generasi muda agar sukses melakukan rencana untuk menyelamatkan masyarakat dari narkoba,” jelas Kusnadi.

Menurutnya, gerakan ini bisa mengajak kaum muda untuk tetap sehat, tetap bisa melakukan aktivitas berkesenian tanpa narkoba. Dengan adanya gerakan pemuda untuk saling menasehati dan memberikan pengertian pentingnya Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL).

Gerakan Pemuda bisa menjadi mediator, bahwa jangan takut melapor ke IPWL, karena tidak akan dipidana. Pemuda bisa saling memberikan pengertian akan hal ini,” jelasnya.

Percepatan gerakan rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba ini bisa dilakukan dengan dukungan masyarakat luas. Saat ini sudah banyak korban, banyak orang tua menderita karena anaknya mengkonsumsi narkoba. Saatnya pemuda memberikan karya dan prestasinya tanpa narkoba. Upaya generasi muda untuk melakukan sosialisasi dan melawan opini-opini menyesatkan tentang narkoba.

Kelompok pengedar memberikan informasi yang sederhana tapi tidak tuntas tentang Narkoba, sehingga bisa menjerumuskan pemuda pada pemahaman yang masuk akal untuk mengkonsumsi narkoba. Padahal ini informasi manfaat yang menyesatkan, bahkan cenderung menjerumuskan,” tandas Dik Dik Kusnadi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA