Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prof. Yunahar: Pemuda Muhammadiyah harus Jalankan Agenda Dakwah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 24 Desember 2014, 22:20 WIB
Prof. Yunahar: Pemuda Muhammadiyah harus Jalankan Agenda Dakwah
Prof. Yunahar
rmol news logo Ketua PP Muhammadiyah Prof. Yunahar Ilyar mengingatkan kembali prinsip-prinsip Muhammadiyah saat menyampaikan taushiah dalam acara pelantikan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah 2014-2018 di Hotel Aryaduta, Selasa malam (23/12).

Pertama, dia menjelaskan, bagi Muhammadiyah, Islam merupakan ajaran yang syamil atau komprehensif. "Meski Muhammadiyah belum bisa menerapkan semuanya," jelasnya.

Semua gerak Muhammadiyah juga dalam rangka dakwah. Termasuk organisasi otonom Muhammadiyah, seperti Pemuda Muhammadiyah. "Bukan cuma Majelis Tabligh yang berdakwah," ungkapnya.

Apalagi semakin ditekankan dengan amar maruf nahi munkar, yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Berjamaah melawan korupsi yang dicetuskan Pemuda Muhammadiyah termasuk bagian dari nahi munkar.

Selain itu, Muhammadiyah juga gerakan tajdid. Tajdid terbagi dua, yaitu purifikasi dan reformasi. Purifikasi adalah memurnikan akidah dari takhayyul dan khurafat; memurnikan ibadah dari bid'ah; dan memurnikan dari nilai yang tidak sesuai dengan Islam.

Sedangkan reformasi, usaha menterjemahkan Islam sehingga menjadi aktual dan solusi. "Ini (purifikasi dan reformasi) harus jalan seimbang," ungkapnya.

Kedua karakter Islam yang dipahami Muhammadiyah, berpegng teguh pada al Quran dan Sunnah. Muhammadiyah tidak terikat dengan aliran teologi, mazhab fiqh atau tarekat. "Muhammadiyah independen, bebas asal berpegang teguh kepada Al Quran dan Sunnah. Ini yang terbaik. Karena kita punya kesempatan luas untuk mentarjihnya," ungkapnya.

Ketiga, Muhammadiyah merupakan organisasi moderat atau washatiyyah. Yaitu, mengikuti apa yang telah dicontohkan Nabi Muhammad. Namun dia melihat, terkadang terminologi moderat dijadikan ajang pelarian apabila ditanya sebuah masalah namun tidak bisa menjawab.

"Makanya, moderat harus berdasarkan pengetahuan. Tahu alasan kenapa tidak ini, kenapa tidak itu. Muhammadiyah juga menempuh jalan damai, tidak keras, tidak ekstrem," imbuhnya.

Muhammadiyah juga merupakan organisasi modernis. Makanya Muhammadiyah menjadikan Islam berkemajuan. Berkemajuan yang bermakna modernis itu beroreantasi ke depan. "Meski sebenarnya agak rancu. Karena dalam studi Islam,  yang terikat dengan Al Quran Sunnah bukan modernis, tapi tradisionalis," ucapnya.

Terakhir, dia menambahkan, Muhammadiyah itu gemar beramal. Gerakan amal itu tentu berawal dari pengajian. "Fikrah disampaikan dalam jamaah, melahirkan harakah. Jadi tidak sekadar pengajian," imbuhnya.

Dia mencontohkan, pengajian ibu-ibu Muhammadiyah. Meski biasanya diikuti sedikit orang, namun bisa melahirkan amal usaha. Mulai dari PAUD, TK, Stikes, rumah bersalin bahkan rumah sakit. "Karena basis Muhammadiyah adalah iuran. Bukan proposal. Itu gejala baru," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA