Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Anies Terlalu Terburu-buru Menghentikan Kurikulum 2013

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 09 Desember 2014, 22:11 WIB
Menteri Anies Terlalu Terburu-buru Menghentikan Kurikulum 2013
anies r baswedan
rmol news logo Substansi Kurikulum 2013 yang dihentikan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies R. Baswedan sebenarnya bagus karena mencoba mengintergasikan kurikulum. Misalnya, guru Fisika didorong mengaitkan dengan konsep ketuhanan saat mengajar.

Demikian disampaikan tokoh muda Muhammadiyah yang juga dosen IAIN Mataram, M. Ziyad kepada RMOL malam ini (Selasa, 9/12).

Namun dia mengakui, hal itulah memunculkan persepsi seakan-akan Kurikulum 2013 dogmatis, doktriner dan mengarah menjadi masyarakat teokrasi.

"Padahal bukan begitu. Kita harus sadar bahwa falsafah bangsa ini "Berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa". Artinya seluruh cita-cita dan tujuan pendidikan nasional membentuk menjadi manusia beriman dan bertaqwa, seperti yang dijelaskan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional," ungkapnya.

Meski begitu, dia tak menampik, Kurikulum 2013 perlu dimatangkan dan disempurnakan baru kemudian diimplementasikan.

"Pada saat Menteri M. Nuh, (penerapan) Kurikulum 2013 terkesan terburu-buru langsung diterapkan. Padahal banyak hal lain yang mesti disiapkan pelatihan guru, buku-bukunya, peralatannya, dan lain-lain. Dan perlu uji coba dulu dan evaluasi hasilnya baru diterapkan," tekannya.

Tapi Kurikulum 2013 tersebut sudah dijalankan. Makanya, Menteri Anies kurang arif menghentikan di tengah jalan. Mestinya, dikasih jeda waktu. Misalnya,  Kurikulum 2013 dihentikan mulai tahun ajaran depan. Sehingga semester ini sekolah dan guru masih melaksanakan pembelajaran Kurikulum 2013. Sambil menunggu dihentikan total, Menteri Anies bersama tim melakukan evaluasi menyeluruh atas Kurikulum 2013.

"Harus jujur ketika menghentikan dengan alasan Kurikulum 2013 terburu-buru dilakukan, lha bukannya Anies baru menjadi menteri sebulan masak sudah memvonis begitu," katanya mempertanyakan.

Seharusnya, Anies menyatakan, pihaknya akan melakukan evalusasi dalam satu bulan ini untuk menentukan apakah Kurikulum 2013 dilanjutkan atau dihentikan. Sehingga masyarakat pendidikan ada ruang menyiapkan dirinya bila dihentikan.

"Disinilah pentingnya sosok Menteri itu seorang yang memiliki kematangan intelektual dan pengalaman lapangan, tidak hanya popularitas saja. Kita rindu dengan sosok Mendiknas seperti  Prof. Malik Fadjar yang menguasai konsep dan persoalan pendidikan, sekaligus memiliki pengalaman di bidang yang matang," demikian M. Ziyad. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA