Seperti dikutip dari akun Facebook-nya pagi ini, Jokowi menjelaskan, Indonesia adalah bangsa yang punya kekayaan kuliner luar biasa, namun bisa dikatakan gagal mem-"branding"-nya ke dalam pasaran dunia internasional.
"Pernah saya ke Eropa beberapa tahun lalu untuk perjalanan bisnis, betapa masakan Thailand seperti Tom Yam sudah amat dikenal, mungkin hanya di Belanda makanan kita dikenal baik, seperti Gado-Gado, Nasi Goreng, atau hidangan nasi lengkap buatan orang Belanda yang bahan-nya amat Indonesia seperti Rijsttafel hidangan yang lengkap ala Indonesia dari sate sampai telor dadar," tulisnya.
Padahal masakan kita luar biasa enak, dan dunia mengakui mutunya. Rendang disebut sebagai "masakan terlezat di dunia" berdasarkan survei CNN dalam 'World’s 50 Most delicious Foods'. Bahkan cendol juga dimasukkan dalam daftar minuman terenak. Padahal itu adalah hasil dari peradaban kuliner kita.
Karena itulah, Presiden menegaskan, tantangan kita sebagai bangsa untuk menaklukkan dunia dengan kuliner bangsa Indonesia. Menurutnya, kita bisa menjadikan soto mie sebagai makanan kesenangan di Moskow, sop buntut menjadi kegemaran orang-orang di Tokyo atau soto ambengan menjadi kegemaran penduduk London.
"Nah, inilah tantangan bagi generasi muda dan pengusaha-pengusaha kita untuk menembus dunia internasional dengan membawa produk-produk masakan kita," ungkapnya.
Namun sebelum itu, anak-anak muda Indonesia harus bangga dengan masakan bangsa sendiri terlebih dahulu, tidak minder makan gado-gado, lotek, ketoprak, lontong balap ataupun tahu gejrot.
"Kita harus bangga atas masakan yang dihasilkan dari sejarah kuliner bangsa kita, dengan kebanggaan itu kita bisa mengenalkan peradaban kuliner kita di depan bangsa lain," tandasnya.
"Ayo bangsaku, taklukkan dunia dengan kekayaan kuliner kita," seru Presiden.
[zul]
BERITA TERKAIT: