Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf menilai janji Joko Widodo yang akan menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri bukan sesuatu yang krusial. Sebab, 1 Muharam sudah merupakan hari besar, yakni tahun baru Islam.
"Apa masih kurang besar tanggal itu dihargai sebagai hari libur nasional?" jelas Slamet Effendy Yusuf kemarin.
Menurutnya, keinginan menjadikan tahun baru Islam sebagai Hari Santri justru berpotensi menyempitkan. Padahal, lanjut dia, di kultur NU senantiasa diajarkan untuk mendahulukan kepentingan lebih besar ketimbang kepentingan khusus yang eksklusif.
"Jadi, kalau mau meningkatkan harkat santri, jangan hanya simbolis. Bantu santri agar tumbuh dan berkembang melalui visi belajar mengajar yang zamani," tegasnya.
Atau dengan memberikan anggaran kepada pesantren melalui APBN atau APBD. "Termasuk, mengapresiasi para alumni pondok pesantren dengan mendayagunakan mereka dalam banyak lini," tandas mantan Ketua Umum GP Ansor ini.
[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: