12 Juta Suara Janji Imin untuk Jokowi Diragukan Terealisasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 29 Mei 2014, 16:31 WIB
12 Juta Suara Janji Imin untuk Jokowi Diragukan Terealisasi
AS Hikam
rmol news logo Janji Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar akan membawa 12 juta suara untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla diragukan bisa terealisasi. Karena Muhaimin sudah ditinggal Mahfud MD, Rhoma Irama, serta tidak lagi didukung oleh Ketum PBNU, Said Agil Siradj (SAS).

"Terus terang saya sangat meragukan," jelas pengamat politik senior AS Hikam (Kamis, 29/5).

AS Hikam membeberkan, Muhaimin sendiri tidak punya cukup keberanian dan dukungan untuk maju menjadi capres dan bahkan cawapres sejak awal sebelum Pileg. Namanya baru muncul dan ditawarkan sebagai cawapres justru setelah pileg. Faktanya, ternyata tak ada satu koalisi pun yg mau melirik.

"Untuk keperluan tawar-menawar itu dua votegetters utama PKB-Imin, RhI (Rhoma Irama) dan MMD (Mahfud MD) disia-siakan Imin sehingga mereka menyebrang ke pasangan capres sebelah!" ungkapnya.
 
Belum lagi kalau diperhitungkan kekuatan para kiai Jatim dari ponpes besar, seperti kelompok Lirboyo, yang terang-terangan mendukung pasangan Garuda, sebutan Partai Gerindra. Last but not the least,  bagaimana pula dengan kekuatan PPP yang konstituennya juga banyak dari kalangan nahdliyyin itu?

"Pilpres adalah soal ketokohan pribadi. Kalangan nahdliyyin banyak yang simpati kepada kubu JJ (Jokowi-JK). Tetapi mereka juga banyak yang menyukai sosok Prabowo Subianto (PS)," beber Hikam, yang merupakan seorang Gusdurian ini.

Karena itu, pilihan kalangan nahdliyyin di lapis bawah akan ditentukan tokoh panutan mereka yang bisa dipercaya. Di sinilah problem terbesar yang dihadapi Muhaimin. Apakah omongannya masih dipercaya oleh kalangan nahdliyyin sebagaimana sebelum Pileg? Jawaban pastinya tentu tidak mudah, karena belum ada survei mengenai orientasi pilihan kaum nahdliyyin terhadap pasangan JJ dan PH.

"Maka untuk sementara, yang bisa dijadikan indikator adalah ini: Imin atau MMD dan RhI kah yang dipercaya oleh kalangan nahdliyyin sebagai rujukan? Jika memang Imin yang lebih dipercaya oleh para nahdliyyin, maka janjinya kepada 'Ibunda yang tersayang' akan bisa dipenuhi. Kalau ternyata sosok MMD dan/atau RhI yang lebih dipercaya, maka tentu janji itu hanya akan tinggal janji," demikian Hikam.

Sebelumnya, Muhaimin menjanjikan 12 juta suara itu disampaikan langsung di depan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Ibu Mega yang kami cintai dan sayangi. Anakmu yang hilang ini siap berkontribusi. Kami insya Allah minimal beri 12 juta (suara) dari basis PKB untuk memenangkan Jokowi-JK," ujar Muhaimin. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA