Tapi hal itu dibantah aktivis Muhammadiyah yang menjadi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pendukung JKW-JK ini tergabung dalam Tim Nasional Relawan Matahari Indonesia untuk Jokowi JK.
"Saya kira tak sepenuhnya benar 85% warga Muhammadiyah memilih Prabowo-Hatta. Itu hanya halunisasi Pak Amien saja," ujar salah satu anggota Tim, Faozan Amar (Rabu, 28/5).
Ketua PP Nasional Baitul Muslimin Indonesia ini mengungkapkan, pada saat Pilkada DKI Jakarta, secara struktural Muhammadiyah mendukung Fauzi Bowo. Tapi hasil exit pool menyebutkan 60% warga Muhammadiyah memilih Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Basuki T. Purnama.
"Di samping itu, secara struktural pengurus Muhammadiyah dari pusat sampai ranting mayorits adalah PNS, sehingga cenderung netral dan rasional," jelas Ketua Sayap PDIP ini.
Padahal saat itu, kampanye hitam tentang Jokowi-Ahok sangat gencar. Apalagi sekarang Jusuf Kalla, yang selama ini juga dekat dengan Muhammadiyah, menjadi cawapres.
"Warga Muhammadiyah adalah kalangan terdidik yang mayoritas kelas menengah, yang cenderung netral dan rasional dalam berpolitik," tandas Faozan.
Kemarin, usai acara Tabligh Akbar di Masjid Al Azhar Amien Rais mengungkapkan ketayakinannya warga Muhammadiyah akan mendukung Prabowo-Hatta. "Jadi saya kira 85 persen orang Muhammadiyah akan bergabung dengan Koalisi Merah Putih," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: