Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Barindo Gita Wirjawan terkait hari Kebangkitan Nasional yang jatuh hari ini (Selasa, 20/5).
"Prakarsa para pelajar STOVIA mendirikan Boedi Oetomo 106 tahun yang lalu merupakan tonggak penting dalam perjalanan bangsa. Yang luar biasa, mereka sudah bicara soal pendidikan sebagai kunci kemajuan bahkan kemerdekaan sebuah bangsa. Hari ini pun saya melihat kualitas pendidikan akan sangat menentukan kematangan demokrasi kita," ujarnya.
Pasalnya, menurunnya kualitas pemilu legislatif kemarin mencerminkan adanya persoalan mendasar dalam mentalitas politik kita. Menurut mantan Menteri Perdagangan ini, biaya politik yang membengkak pada Pemilu 2014 ini pertanda tidak adanya efektivitas dalam proses demokrasi.
"Sangat tidak sehat. Tentu masyarakat juga harus sadar untuk tidak terbawa arus, syukur jika bisa ikut mengawasi. Nah, Kebangkitan Nasional perlu diperingati dalam konteks menghidupkan kembali kesadaran politik berbangsa secara elegan, jujur, dan membuka ruang yang sama untuk semua warga negara atas dasar integritas dan kapasitas," beber dia.
Senada dengan hal itu, Sekretaris Jenderal DPP Barindo Fajar Riza Ul Haq melihat perlunya transformasi semangat Hari Kebangkitan Nasional sehingga tetap relevan dengan tantangan abad ke-21.
"Dasarnya, kan melek terhadap tuntutan zaman, sekarang secara ekonomi Indonesia sudah bisa sejajar dengan bangsa-bangsa maju. Namun relevansi geopolitik dan peran internasional kita belum pada posisi yang seharusnya. Ini pekerjaan rumah presiden dan wakil presiden terpilih nanti," pungkas Fajar.
[zul]
BERITA TERKAIT: