Rhoma Irama: Pernyataan Orang-orang PKB Sungguh Menyakitkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 20 Mei 2014, 10:18 WIB
Rhoma Irama: Pernyataan Orang-orang PKB Sungguh Menyakitkan
rhoma dan imin saat masih mesra
rmol news logo Raja dangdut Rhoma Irama tidak akan mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla meski pasangan itu diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain karena menolak pencapresan Jokowi, Rhoma Irama sendiri sudah menarik dukungan dari PKB.

"Artinya, sebagaimana saya utarakan, saya telah menarik dukungan dari PKB. Jadi saya bebas untuk mendukung siapapun," jelas Rhoma Irama kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 20/5).

Rhoma Irama yang sempat menjadi ikon PKB selama masa kampenye Pileg ini meninggalkan partai tersebut karena Rhoma effect cenderung tidak diakui. Hal itu mengecewakan para pendukung Rhoma yang tergabung dalam Forum Ulama dan Habaib (Fuhab), Forum Silaturrahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami), Fans of Rhoma and Soneta (Forsa). Karena mereka sudah bekerja keras mengkampanyekan PKB tanpa mendapatkan imbalan.

"Disebut nggak ada Rhoma effect itu sangat menyakitkan," kesalnya.

Siapa yang mengatakan demikian?

"Oknum-oknum PKB pada umumnya mengatakan seperti itu. Ini menyinggung perasaan kita," jawab Rhoma yang sebelumnya merupakan bakal calon PKB ini

Apakah sejauh ini tidak ada komunikasi dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar?  

"Beberapa hari ini tidak ada," tegasnya.

Karena itu pula, Rhoma tidak akan mendukung Jokowi. Bahkan dia sudah memerintahkan kepada penggemarnya untuk tidak memberikan suara kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Karena beliau melanggar janji dan sumpahnya yang atas nama Allah akan melaksanakan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun. Itu sangat prinsip, yaitu melanggar sumpah kepada Tuhan ingkar janji kepada rakyat," demikian Bang Haji Rhoma, begitu pedangdut dan muballigh ini sering disapa. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA