"Arah pendidikan kita lebih bersifat instrumental sehingga seringkali gagap menghadapi perubahan-perubahan yang drastis," jelas Ketua Umum DPP Barisan Indonesia (Barindo) Gita Wirjawan dalam refleksinya terkait momentum Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini (Jumat, 2/5).
Jebolan Harvard University Amerika Serikat ini, mengakui alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dari APBN sangat besar. Tapi, pengelolaan dan alokasi anggaran sebesar 20 persen dari APBN itu masih menyimpan banyak persoalan.
"Ini salah satu pekerjaan rumah (PR) utama yang harus dijawab pemerintahan mendatang," ungkap Gita, yang telah memberikan bantuan pendidikan termasuk menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anak di seluruh pelosok Indonesia lewat Ancora Foundation.
Menurut mantan Menteri Perdagangan ini, visi dan desain pendidikan bangsa harus mencerminkan postur geoekonomi-politik Indonesia yang kian meningkat di Asia bahkan dunia. Karena itu, dia mengingatkan, jangan sampai Kementerian Pendidikan beserta lembaga-lembaga terkait dibiarkan hanyut dalam kelambanan birokrasi dan terjebak pengelolaan yang jauh dari profesionalisme.
"Persaingan sumber daya manusia di era global ini harus dijawab secara cepat dan tepat oleh pemerintah. Jika tidak, kita akan jadi buruh bahkan penonton di rumah sendiri," pungkas Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: