"Saya kira berita tersebut tidak sepenuhnya benar," tegas Ketua Baitul Muslimin Indonesia, ujar Faozan Amar, (Kamis, 17/4). tegas Ketua Baitul Muslimin Indonesia merupakan ormas sayap PDI Perjuangan.
Apalagi menurutnya, Luhut yang saat ini merupakan politikus Golkar, sangat kecil peluangnya bisa menyumbangkan suara. Padahal, semua kandidat berharap cawapresnya bisa membantu dalam mendulang dukungan dari rakyat.
"Sekalipun dalam UUD 1945 tidak ada persyaratan soal suku agama, ras dan golongan tertentu untuk menjadi capres dan cawapres, tetapi semua kandidat capres tentu ingin menang dengan menggandeng Cawapres yang dapat menjadi pendulang suara. Bukan malah sebaliknya," tegas Faozan Amar yang juga mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah.
Terlepas dari itu, Faozan Amar mengungkapkan, semua pihak bersabar sambil menunggu pengumuman resmi dari KPU tentang Pemilu legislatif.
"Disamping itu juga memberikan kesempatan kepada pimpinan partai politik untuk melakukan komunikasi politik untuk menentukan pasangan capres dan cawapres," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Luhut mengaku siap bila dipasangkan dengan Jokowi. "Kalau soal siap tidak, siapa sih yang tak siap," tegasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: