“Polri sudah jauh hari siapkan enam satuan tugas yang dilatih khusus melakukan pengamanan capres dan cawapres nanti dalam pilpres,†kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Para capres dan cawapres adalah tokoh masyarakat yang perlu dilindungi dengan pengamanan khusus, karena memang prosedur pengamanan terhadap calon kepala negara sudah ada di Polri sejak lama.
Boy berharap, keamanan di pilpres tetap kondusip seperti di pileg lalu.
“Kami berharap semua berjalan dengan aman dan tertib, pola pengamanan dan jumlah personel juga sudah disiapkan jauh-jauh hari,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya: Apakah ada perbedaan jumlah personel dalam pengamanan Pilpres nanti?Kalau dari sisi pengamanan polanya tentu berbeda.
Bedanya dimana?Kalau Pileg kan kami mengamankan kegiatan partai politik, caleg dan kampanye. Ke depan dalam pilpres Polri akan mengamankan kegiatan capres atau cawapres yang akan melakukan aktifitas sesuai yang sudah diagendakan KPU, seperti pendaftaran, kampanye, hari tenang dan pemungutan suara.
Oleh karena itu kekuatannya tidak lagi pada kegiatan parpol tapi lebih fokus kepada para calon.
Apa ada pengawalan khusus?Kami sudah membentuk enan satuan tugas VIP yang disiapkan oleh Polri. Meski belum tahu berapa pasang calon yang maju dan ditetapkan KPU, namun persiapan itu penting. Maka jauh hari, enam satuan tugas untuk mengamankan presiden dan wakil presiden sudah disiapkan dan dilatih.
Apakah mereka akan melekat kepada para calon?Ya mereka memang melekat pada para capres dan cawapres.
Jumlahnya berapa orang?Maaf, kalau itu tidak bisa kami publikasikan. Tapi, jenis pengamanannya ada dua yakni pengamanan terbuka dan tertutup. Jadi ada pengawal pribadi, dokter pribadi dan perawatnya juga.
Ada juga pengawalan-pengawalan selama di jalan raya. Kami tunggu keputusan KPU. Tapi sebelum secara formal kami sudah lakukan langkah proaktif.
Dengan cara apa?Yakni dengan cara memonitor dan sekaligus memberikan pengamanan terhadap mereka yang sudah ditetapkan partai yang bersangkutan sebagai capres. Dengan menempatkan personel guna mengamankan selama melakukan aktifitas pemilu legislatif yang lalu.
Kalau menolak diberikan pengawalan bagaimana?Walau ditolak sesuai dengan tugas kami tentu monitoring tetap terus dijalankan untuk pengamanan. Polri ingin memastikan bahwa tokoh masyarakat ini aman, tidak ada hal yang membahayakan.
O ya mengenai evaluasi pengamana pileg bagaimana?Evaluasi yang dilakukan prinsipnya general saja, bahwa dalam pelaksanaan kampanye, hari tenang maupun pelaksanaan hari pemungutan suara, pada dasarnya keamanan dalam keadan terkendali.
Apa indikasinya?Hal ini ditandai dengan kegiatan-kegiatan yang diagendakan KPU berjalan dengan baik. Hanya terjadi khususnya di beberapa daerah dalam konteks massa kampanye dalam tindak pidana pemilu atau tindak pidana umum yang dilakukan langkah hukum oleh satuan hukum terdepan, dalam hal ini apakah polres atau polsek.
Lalu ada juga kerja sama antara penyidik polri dan sentra Gakumdu, mekanisme ini sudah berjalan sehingga tidak pidana yang ditemukan sejauh ini sudah bisa diproses, terkecuali pelanggaran administrasi. Mekanisme penanganan pelanggaran sejauh ini lancar berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan.
Apa ada yang perlu di tingkatkan pada pilpres mendatang?Ada. Yaang perlu diingatkan adalah masalah ketertiban dalam pelaksanaan kampanye, misalnya pelanggaran ketertiban berlalulintas menggunakan motor tidak pakai helm, bonceng lebih dari dua orang, mobil bak terbuka buat angkut massa melebihi kapasitas, naik ke atas atap.
Untuk itu selalu Polri ingatkan agar dimasa mendatang diupayakan tidak terjadi hal itu. Supaya keselamatan tetap terjaga. Pada pelaksanan pilpres kami harapkan bisa lebih aman dan tertib lalulintas dan lainnya.
Apa harapan Anda?Kami harapkan keamanan di pilpres jauh lebih kondusif lagi. ***
BERITA TERKAIT: