"Selain raihan suara Demokrat yang 9-10% versi
quick count, dukungan SBY pada Prabowo dapat menjadi pesan komunikasi politik yang efektif. Karena terkesan SBY sudah memilih penerusnya sebagai presiden RI," jelas pengamat komunikasi politik Hendri Satrio (Selasa, 15/4).
Apalagi, Demokrat memiliki sederet figur peserta konvensi yang cocok untuk menjadi cawapres bagi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Meski memang, tokoh tersebut harus yang bisa menyangi citra Joko Widodo, capres PDIP.
"Figur Anies Baswedan atau Dahlan Iskan yang lebih
humble, sering senyum dan merakyat sangat diunggulkan dapat menyaingi pencitraan Jokowi. Bila kelak Prabowo memilih Anies sebagai cawapres, pertarungan Pilpres akan sulit diprediksi pemenangnya," ungkap akademisi Universitas Paramadina ini.
Hendri mengakui SBY juga bisa saja melapangkan jalan bagi besannya, Hatta Rajasa untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo.
"Tapi menurut saya, Gerindra nggak akan
move on bila sama Hatta. Karena ya itu tadi, kalau mau menang Prabowo perlu figur pesaing Jokowi. Hatta nggak punya pencitraan Jokowi. Saat ini yang punya pencitraan mirip Jokowi itu adalah Dahlan, Anies dan Risma (Tri Rismaharini)," tekan Hendri.
Selain itu, menurutnya tidak bagus secara komunikasi politik bila Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disingkat menjadi Prahara. "Kalau pakai Prabowo Berjasa pun akan terkesan Prabowo tidak humble," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: