KAMU itu siapa?
Sekonyong-konyong datang meminta kepercayaan kami dan merasa bisa mengubah nasib kami...
Kamu itu dari mana saja?
Mendadak hadir dengan sekarung janji di tengah sulitnya hidup kami...
Kamu itu kenapa?
Sampai merasa terpanggil untuk membawa amanat berat negeri ini...
Kamu itu kemana saja?
Saat kami kebanjiran, sakit dan kelaparan, anak-anak kami diculik,
kekerasan menimpa kami kaum hawa,
rumah ibadah kami diporakporandakan
oleh aksi premanisme yang sangat menakutkan kami,
kala aset negeri ini dikuasai asing karena perilaku anak negeri
yang berjuang untuk diri sendiri,
kala sumber daya alam tidak dikelola sesuai amanat Konstitusi,
kala tikus-tikus berkeliaran di semua institusi…
Kamu dulu dari mana?
Ketika lapak dan rumah kami digusur, dengan dan atas nama kekuasaan...
Kamu dimana kemarin?
Saat kami harus menelan ketidak adilan dan dirampas hak kami sebagai warganegara...
Kamu itu punya apa sih?
Hingga begitu yakin akan meraih hati kami, untuk memilihmu mengurusi kami...
Sebulan ini, ribuan dan jutaan fotomu dengan kopiah dan berhijab
tersebar mengotori jalan desa dan kota kami,
berlatar lambang dan slogan janji organisasi,
kamu senyum dipaksakan,
untuk memikat hati kami...
Kamu itu siapa sih?
Hingga merasa pernah mengenal kami...
Kamu itu siapa sih?
Hingga merasa yakin dapat suara kami...
Kamu itu siapa sih?
Maaf, kami tidak mengenal kalian...
Kamu itu sispa?
Ah, rasanya kami bukan siapa-siapa,
Kami tahu, kamu hanya menjadikan kami alat untuk meraih jabatan dan kekayaan semata
Kami tahu, 1 menit setelah coblosan, kamu pun kembali melupakan kami, tak peduli nasib kami yang sekarang dan melarat
[***]
BERITA TERKAIT: